Masih ingat ngak sejarah kekejaman penjajahan di indoneaia, Mengenai parlemen Belanda yang pernah tersinggung berat menanggapi pernyataan Yusril Ihza Mahendra saat menjadi Menkumham di indonesis. Ia ini merujuk pada fakta sejarah kekejaman yang pernah dilakukan Negeri Kincir Angn itu terhadap Indonesia selama masa penjajahan degan penuh kekejaman. Pernyataan Yusril ini dianggap sebagai kebencian terhadap orang Belanda. Selain kasus Westerling yang membunuh 40 ribu rakyat di Sulawesi Selatan pada 1947, masih banyak lagi kasus serupa yang lebih kejam dilakukan Belanda pada rakyat Indonesia.
Sebenarnya kita tidak pernah belajar dari sejarah masa lalu terhadap penjajahan yang nenek moyang kita rasakan, ketika kolonialisme Belanda menjejakkan kakinya di Bumi Pertiwi ini. Praktik perbudakan dan kerja paksa yang telah kita rasakan yang mana telah diberlakukan Belanda hampir di seluruh Indonesia selama tiga setengah abad . Bentuk-bentuk perbudakan itu banyak dikenal dengan sistem kerja paksa (rodi), tanam paksa (culture steelsel), dan landrente (sewa tanah). Belanda menjalankan semua sistem tersebut sebagai salah satu upaya memperkaya bangsanya dengan cara memeras bangsa terjajah. Kekejaman perbudakan Belanda tersebut tidak akan terbayar dengan dilaksanakannya politik balas budi. Meskipun melalui politik etis itu kita mulai menyadari arti pentingnya kebebasan untuk mendapatkan hak-hak asasi kita yang selama ini telah dirampas oleh kolonial Belanda.
Dalam foto foto ini dapat dilihat eksekusi dari tiga pria indonesia. Mereka berdiri dengan punggung mereka menghadap kearah regu tembak yang berdiri pada sisi lain sebuah parit degan berlumur darah, foto menunjukkan momen ketika mereka ditembak. Parit dipenuhi dengan mayat mayat nrang yang dieksekusi, terlihat dari foto kedua. Pada sisi sebelah kiri anda bisa melihat dua personil militer belanda yang bisa dipastikan dari seragam mereka.
- tapi banyak diantara kita yang melupakan sejarah yang nenek kita alami, bahkan mereka rela mati demi memperjuangkan negara meraka susah payah mereka memperjuangkan tapih kita malah melupakannya semoga kita mempelajari lagi sejarah-seajarah yang melanda negara kita *