Sejak dulu Tuhan telah mengirim para utusan melalui para hamba-hambaNya yang terpilih, dan dengan datangnya para utusan, maka dibawa pula bersamanya mukjizat2, sebagai bukti yang sangat nyata bagi orang orang yang berakal dan berfikir. Sebagian dari mereka beriman dan banyak pula yang berpaling.
Apakah mereka yang berpaling tidak percaya akan bukti bukti tersebut? Padahal telah nyata didepan mereka mukjizat dari Tuhannya. Samakah mereka yang dulu berpaling, yaitu orang orang yang telah melihat mukjizat secara nyata dengan orang orang yang berpaling saat ini dimana alquran sebagai mukjizat terbesar?
Setiap orang melihat tanda tanda dengan cara yang berbeda, sebagian tanda tak cukup bagi sebagian orang, dan tanda lainnya tak cukup bagi sebagian lainnya. Namun bagaimana dengan orang yang buta, mereka tak dapat melihat tanda tanda dengan matanya, apakah mereka juga terbebani?
Setiap orang pasti telah menerima panggilan kebenaran, namun keputusan untuk menerima atau menolaknya ada pada tangan masing-masing.
Menarik ini artikelnya.. upvote ya..
Mantappp hermano 😎👍
Gracias amigo