Sahabat steemit...
Kehidupan manusia di dunia berputar pada tiga poros, yaitu nikmat, syukur dan sabar. Seorang manusia takkan lepas dari salah satu antara ke tiga keadaan tersebut. Dengan mempelajari sebagian sebab dan akibat terhadap kondisi yang dihadapi oleh setiap manusia dalam kehidupan duniawinya.
Semua ini akan memberikan pengaruh terhadap jiwa dan kehidupannya dalam bermasyarakat. Nikmat dan bala adalah cobaan yang silih berganti menimpa manusia yang menjadi sebuah penyebab timbulnya penyakit jiwa seperti sombong, takabur, ujub dan ria begitu pula timbulnya stress, putus asa, kegoncangan jiwa dan lainnya.
Hal ini terjadi akibat dari tidak mau bersyukur atas nikmat yang diberikan dan tidak mau mengikuti dalam hati bahwa nikmat tersebut datangnya dari Allah. Begitu juga dalam menghadapi problematika lainnya dalam hidup. Dua hal ini harus dipegang teguh yaitu dengan cara bersyukur dan sabar.
Dengan diberikannya kenikmatan oleh Allah (Tuhan). Syukur merupakan bentuk pengakuan atas nikmat-Nya dengan penuh kerendahan hati serta menyandarkan nikmat tersebut dengan memuji kebesaran-Nya.
[source](www.google.com]
Bersyukur adalah suatu kewajiban yang sering dilupakan banyak orang, seperti pepatah Aceh: Tapeuteungoh lumo lam moen, dibeudoeh dipoek teuh dan adalagi misalnya watee di teungoeh laot ta meujanji yang koen-koen wate katroek u darat ka tewo teuma begitulah perumpamaannya.
Bersyukur itu banyak caranya, bisa dengan hati, lisan dan perbuatan. Bersyukur dengan hati yaitu sadar akan nikmat Allah (Tuhan) baik besar maupun kecil. Bersyukur dengan lisan yaitu apabila memperoleh nikmat akan spontan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Bersyukur dengan perbuatan bahwa segala nikmat dan kebaikan yang diterima harus dipergunakan di jalan yang diridhai Allah seperti sedekah, membantu pembangunan tempat ibadah, memberi makan anak yatim dan lain-lain.
Tidak beranjak jauh dari nikmat dan syukur, sabar juga mempunyai peranan yang sangat penting di dalam hidup ini. Misal di saat manusia diterpa oleh suatu masalah dalam kehidupannya baik dengan musibah dan cobaan maka orang tersebut harus senantiasa bersabar dengan penuh istiqamah dan meyakini bahwa semua ini datang dari Allah(Tuhan) sebagai pertanda Dia masih sayang sama kita. Sabar pada hakikatnya menahan diri dari kegelisahan. Dengan demikian nikmat, syukur dan sabar tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://pasberita.com/pengertian-hakikat-cara-bersyukur/
This is my original work.
kopi paste dari tulisan lain akan diawasi dan ditegur oleh operator seperti cheetah...
hati2 jika melakukannya...
btw, di saat sekarang ini banyak yang hanya bersyukur dengan ucapan saja, namun tidak dengan perbuatan...
^^ mari saling bantu dengan saling FOLLOW dan VOTE. ^^
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya. Bukan copypaste sebenarnya ini ada kata2 yang kebetulan sama. Saya tuliskan tulisan ini dari buku-buku yang pernah saya baca