Harapan Dunia Yerussalem menjadi wilayah internasional yang tidak boleh di usik oleh siapapun, Negara manapun dan umat Islam selaku penduduk terbesar yang ada palestina menerima naskah Perjanjian yang pernah dibuat semasa kepemimpinan khalifah Umar Al Khattab,Amirul Mukminin untuk melindungi umat Nasari yang beribadah di sana itu artinya Umat Islam menjajadi Rahmatalila'lamin.
"Wilayah Yerussalem merupakan daerah religi tiga agama sekaligus yaitu Islam dengan Mesjidil Aqsa, Kristen(Gereja Kiamat) dan Yahudi di Tembok Ratapan"
Jikalau ada kelompok dan Negara mau menjadikan kepemilikan Negaranya wilayah Yerussalem, ditinhau dari peta sejarah yang terjadi maka Umat Islam dunia dan Rakyat Palestina lebih berhak atas wilayah Yerussalem tersebut.
"NASKAH PERJANJIAN UMAR.
"Trump Sumber Konflik Internasional"
Sekarang Yahudi mau mengakui Yerussalem sebagai ibukota Negaranya lewat kekuatan Amerika di bawah Kepemimpinan Trump.
Ini satu kesalahan besar dalam sejarah Amerika yang di buat oleh Trump.
Bila kita menilik lebih dalam, kedalam kancah sejarah yang pernah ditorehkan oleh Yahudisme maka tidak ada sejengkal pun tanah Palestina milik mareka.
Utusan Allah Nabi Musa menuntun Bani Israil dari mesir yang perbudak oleh Fir'un menuju Palestina, dalam perjalanan mareka berikrar Suci dengan Allah di Gunung Sinai yang d pandu Oleh Musa, salah satu Ikhrarnya mareka berjanji tidak ada sembahan lain selain Allah.
Tetapi kenyataannya saat Bani Israil ditinggal oleh Musa selama 40hari untuk menerima Al Kitab(Kitab Taurat), penuntut hidup Bani Israil.
Setelah selesai Nabi Musa menerima Wahyu Ilahi, Nabi Musa langsung balek ketengah-tegah Kaumnya Bani Israil, saat Nabi Musa Sampai di tengah kaum nya, perilaku Bani Israil membuat Musa marah (murka) besar ke Yahudi, karena Musa mendapati mareka sudah memuja(Menyembah) pantung Anak sapi.
Ini salah satu pengingkaran yang pernah di lakukan oleh Yahudi terhadap Nabinya dan perintah Allah dari sekian banyak mareka berkhianat.
Allah memerintahkan mareka bertaubat dengan bunuh diri, dan pemimpin suku mareka Samir menolak menerima perintah ini.
Selanjutnya Nabi Musa menuju Negara Palestina dari pengikutnya yang masih setia.
Palestina semasa itu didiami oleh suku kan'an yang perkasa lagi besar-besar orangnya.
Sampailah Musa di perbatasan penyebrangan masuk Negeri Palestina, Musa mengajak kaum untuk masuk dan berperang dengan suku Kan'an.
Bani Israil menjawab dengan kata-kata yang membuat semua orang marah karena kebaikan Nabi Musa. Bani Israil berkata"Masuk kamu saja Musa beserta Tuhan berperang dengan suku Kan'an kami tunggu d sini saja, kalau mareka sudah keluar baru kami masuk"
Padahal sebelumnya Nabi Musa mempertaruhkan nyawa menyelamatkan mareka dari perbudakan For'un.
Sumber.
Bereh, tagnya lebih bagus minimal lima.
Terimakasih banyak,, tadi buru2 postingnya.
Akan di perbaiki kedepan.
Payah ta meurunoe bak bang reza acoi
Benar, dia ahlinya.
Lanjutkannn
Thks,, siap dilaksanakan.😂
allahuakbar,,
Allahuakbar