Syahdu dialam ketenangan

in #quotes7 years ago

image
SYAHDU
.
Hei, lihat aku.
Masih seperti dahulukan menyunggingkan senyuman seperti waktu itu. Apa ada yang berubah dari diriku, mungkin ada tapi sedikit tidak banyak.
Kau masih ingat tempat ini, tempat dimana kita berkemah dan tidur dibawah tenda. Langit waktu itu gelap, bahkan hujan betah menjatuhkan airnya. Dingin, merembet kejemari jemariku, lalu kesiku kemudian hening melewati aliran darah, hingga sampai dihati.
Kau tidur yang lelap didalam hangatnya kantung tidur. Sementara aku masih terjaga memandangi air hujan yang tampak syahdu ketika malam itu.
Malam kian melarut, hujan belum juga reda, aku memutuskan tidur, kukancing tenda dan mengambil kantung tidur juga. Bahkan teman disebelahku juga sudah terlelap dalam mimpinya. Keheningan malam tampak begitu pekat melekat, ia bahkan pergi seketika itu juga. .
Pagipun datang, kau sambut aku dengan penuh senyuman kehangatan. Apalagi katamu waktu itu. "Selamat pagi, mau kopi." Ah aku hanya memandangimu sesaat lalu kukucek kucek mataku untuk membersihkannya.
Aku keluar tenda dan kurasakan dadaku penuh dengan udara pagi yang cukup bersahaja. Kebun teh yang hijau nan luas, memanjakan mataku untuk terus menikmatinya lebih dalam lagi. "Hei diam aja". "Eh iya." Kuambil kopi dan kuseruput dengan nikmat.
Kopi terasa manis ketika kuminum sambil melihat senyummu itu. "Tidurnya nyenyak?"
"Iya kurang, tapi nikmat". Aku tersenyum penuh semangat. "Tapi ada hal yang lebih nikmat." kataku. "Apa itu?"
"Ini dan itu." Aku menunjukkan kopi yang kupegang dan pemandangan yang luas membentang kehijauan. Lalu kau tersenyum merdu.
Kudekatkan mulutku ketelinganya dan berkata. "Aku sayang kamu."
Dia hanya diam, tapi kusadari dia terkejut dengan hal itu. Bahkan pipinya yang tembem itu memerah seketika.
Lalu kau berdiri dan mendatangiku yang sudah terdiam menatap awan. "Aku juga." begitu katamu, singkat dan pelan. .
Kami berdua terdiam dan tenggelam dalam pemandangan yang indah ini. Cukuplah hanya untuk dirasakan tidak perlu diungkapkan. Kami sama sama tahu dan kami sama sama bersimpati penuh untuk tetap berkomitmen menjaga diri masing masing.
.
Selasa, 8 Mei 2018
Catatan ke-113
Kategori : Prolog