Kamu pergi atau justru sebenarnya aku yang lari
Tiba-tiba kita menjadi asing dalam sepi
Mencoba menajamkan ingat dan sadar-sadar aku sendiri
Berdiri melihat jarak dan bernyanyi
Suaraku sumbang. Pohon-pohon ingat ikut tumbang
Dan merebahkanku untuk mengenang
Di pusat kota
Kubalut setiap duka cerita kita dengan kain kafan
Lantas kukubur dalam dan kutanam di perkuburan dekat pohon kamboja.
Dimana musim gugur menjatuhkan bunganya diatas pusara
Pada bagian lain hatiku yang patah
Terima kasih sudah membaca
Yang pergi membawa kenangan
Bukan dia yang pergi
bukan pula engkau yang lari
mungkin sudah saatnya berganti
Ini frasa favoritku:
"Pohon-pohon ingat..."
Tempat hidup dan tumbuhnya kenangan.
Terima kasih sudah berkunjung.
Ehemmmm
kenapa kakakku?
patah hati, cicuit
hanya sebatas sajak bg
ah ku anggap saja itu benar
karena sejatinya memang itu benar bg
postingan yang sangat bagus..lebih baik lagi menggunakan tagnya harus berkenaan dengan postingan
terima kasih masukannya. akan saya perbaiki lain waktu
Apa kabar alumni pare? Sudah selesai studinya disana? Semoga kami bisa segera membaca puisi dalam bahasa "pare" disini ya? Kami tunggu :)
alhamdulillah bg Darman. studi di pare di bilang selesai mungkin belum cocok karena sebelum selesai studi di pare maya putuskan bekerja hehe namun untuk bahasa parenya di upayakan untuk bisa di upload. jika tidak puisi dalam bahasa pare mungkin bisa cerita tentang pare.
terima kasih sudah meninggalkan jejak di sini :)
Amin. Sukses ya
amiin. terima kasih banyak bg Darman
Pergi dan tinggal cuma soal perspektif. Peran subjek sangat menentukan perspektifnya
Pergi dan tinggal cuma soal perspektif. Peran subjek sangat menentukan perspektifnya