tentu,
aku masih ingat.
suara merdumu yang melantun
pada dinding-dinding kesunyian,
tempat kita melabuhkan kesakitan.
lalu sepi melelapkan,
sementara nada-nada tadi
buatku terjaga
-senandung kidung lara-
kuambil kertas yang terselip
di sela gaunmu, di atas meja.
telah kulukis
tubuh penyimpan doa
pemeluk ingatan-ingatan
yang aku tahu, sebenarnya
tak pernah dinginkan.
Bengkulu, Februari 2018
Foto: koleksi jepretan pribadi (jari Yis dan latar lukisan mawar)
Kak gandaaa, follback yaa
udem @puterikurnia
Padek kak