Semenjak Steemit terlahir ke permukaan dunia ini lewat rahim digital, ada banyak sekali tingkah kita selaku pengguna. Kita, yang dalam hal ini bergelar Steemian(s).
Salah satu polah yang paling berserak adalah memberikan apresiasi kepada Steemit, dengan menyanjung dengan segala puja-puji. Untuk urusan ini, saya ingin bersebrangan.
Yang paling menggelikan ialah tak berhenti memuji Steemit, dengan mulut berbuih dan jempol kebas untuk mengetik. Rakan, memuji Steemit itu hak, benar. Bagaimanapun, Steemit telah memberikan ruang ekspresi dan kreasi, yang tak jarang bisa membuat isi dompet mendadak tebal.
Hanya saja, menurut hemat saya, ada kekeliruan dalam memuji Steemit. Saat seorang oknum Steemian mengkalaim dan berdakwah bahwa "Steemit merupakan medsos terbaik yang tidak ada tandingannya". Fiuh, saya mengurut dada.
Parahnya lagi, hal ini dilakukan tanpa komparasi yang fair, tidak pernah ditengoknya data dari segala lini untuk membandingkan Steemit dengan medsos lainnya. Dan paling tidak ennak, ada yang memuji hanya sebagai gula agar postingan dilirik kurator @aiqabrago @levycore untuk segera divote.
Ingatlah, di jagat digital yang kecepatannya kurang lebih secepat cahaya, semua bisa terjadi. Sebelum Steemit ada, bukankah blog dipuja-puji? Tidakkah kita lupa, para penulis juga bangga dengan media massa tempat karyanya dimuat, dibaca masif serta mendapatkan uang.
Setelah Steemit hadir, mereka dari berbagai latar belakang hadir dan beradaptasi dengan keadaan. Steemit diterima gegap gempita, tidak terlepas dari hal-hal baru yang ditawarkan. Belum lagi peran ambasador yang tidak lelah-lelahnya mempromosikan Steemit. Sosialisasi tanpa henti itulah yang kemudian membuat platform Steemit populer, mampu meyakinkan banyak orang. Termasuk orang-orang berpengaruh.
Jujur harus kita akui, Steemit selain giuran pendapatan yang aduhai, peran orang-orang yang memiliki pengaruh juga turut andil. Orang-orang itu datang dari berbagai profesi yang tentunya mempunyai pengikut juga kaya gagasan. Ada dari seniman, ada yang dari akademisi, pesantren hingga artis baik lokal dan mungkin juga nasional.
Maka perbaikilah cara memuji, jangan terlalu berlebihan. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik!? Steemit dipuji karena layak, sebab ada hal positif yang kita peroleh darinya. Bukan memuji karena caper, tidak pula memuji dengan meninggikan Steemit lantas merendahkan platform medsos ataupun kanal lainnya. Marilah adil sejak dalam pikiran.
Pengangunggan Steemit secara membabi buta hanya akan membuat platform ini lemah, berjalan di tempat dan seolah senantiasa selalu dalam zona nyaman. Dalam blantika medsos atau apapun jenis nama ruang semacam ini, sungguh pertarungan maupun persaingannya ketat.
Untuk itu, yang sebenarnya perlu diperhatikan adalah menjaga kualitas karya. Apapun itu! Dari tulisan, video, lukisan, foto, dan sebagainya. Dengan demikian, tanpa dipujipun Steemit tetaplah berkelas. Pujian tanpa dibantu dengan usaha menyuguhkan konten yang berisi dan menarik, sama dengan gombalan buaya darat yang sedang berusaha meyakinkan seorang "akhwat". Kosong bro, sis!
Kualitas karya para pengguna memang relatif tingkatan keren dan manfaatnya. Hanya saja, selama ada upaya untuk "tidak sekadar ngasal nge-post", itu sudah baik dan lebih dari cukup. Hal-hal berkenaan dengan konten dan isi pada akhirnya akan menjadi wajah Steemit itu sendiri. Ia mampu menjadi daya tarik dan dilirik. Dari situlah "branding" Steemit menjadi lebih ciamik.
Di akhir narasi ini saya ingin menutup dengan sebuah kutipan Enji dalam karyanya Virus Baca: "Karna kita tidak pernah tahu, di detik mana.. di moment apa.. karya yang diukir adalah karya terbaik yang kita unggulkan saat nafas tak lagi berhembus, maka takkan asal-asalan dalam berpikir, berucap dan berbuat pasti memberi yang terbaik selalu yang terbaik."
Dengan Cinta, Salam Rindu nan Hangat untuk segenap Steemians.
@lontuanisme; Ichsan Maulana (Icm)
Biarlah semua berkarya melalui sudut pandang masing2.
Yg penting asik bagi mereka, Krn itu bagian dari trik yg dimiliki...👍👍
Ya terserah dan tidak maksa juga. Hehe
Hahaha... Yg paling sering dilupakan adalah selalu mencari keunggulan tanpa melibatkan pembanding yang punya kekuatan sama.
Yuhui, kalaupun hendak dibandingkan harus fair, adu data. Jangan baru sekali dua diengkol para paus udah mabuk gak nentu.
Husss... Jangan ribut2. Nanti kalau paus marah.. Dia berubah jd satria baja hitam.
Paus banyak benarnya kok. #peacepaus(e). Wkwk
Tidur.. Tidur.. Siapa tau malam ini paus masuk dlm mimpi mu. Nyatakan saja semua uneg2. Titip salam ya.
Ya, habis subuh baru pas tidur.
Bagaimanapun, Steemit masih beta. artinya semua dinamika sedang dipelajari dan diteliti untuk lebih baik ke depan. Termasuk keadilan perolehan reward.
Salam rindu 😉
Setuju bro. Apa itu namanya pokoknya yang ada IT-IT nya. Kan dia dari level Alfa, Beta dan naik lagi nanti.
Yang paling keren komen @akbarrafs itu kalimat terakhir sebelum salam rindu. Keadilan reward. Alahmak! 😂😎
hoho. terpujilah yang menuliskan kritik ini.
ada benarnya, steemit dan lainnya cuma media. yang penting adalah karya yang disajikan. terkait manfaat, entah nama maupun isi dompet, adalah efek samping dari berkarya.
Dan jauh lebih terpuji yang sudah singgah dan membaca lalu menerka-nerka sendiri, benar dan salah, arif atau tidak. Mungkin ya, ini mewakili pikiran beberapa Steemians yang nalarnya agak nakal. Cuman yang lain, belum sempat nulis yang begini kali ya. #peace haha
Postingan yang baik untuk dijadikan bahan dalam menyikapi segala sesuatunya.
Wacana yang dipaparkan membuat kita selayaknya arif memposisikan sesuatu dengan tepat tentang penilaian. Bahasa yang digunakan menarikndan memiliki sentakan.
Yang lebih menarik lagi adalah bagaimana konten yang dihadirkan mestilah usaha yang maksimal, dan ini tentu akan mendukung kualitas.
Terimakasih telah membagikan wacana menarik ini @lontuanisme
Salam KSI
Irman Syah | @mpugondrong
Salam @mpugondrong, Irma Syah. Terimakasih sudah bertandang ke bilik narasi rengginang saya. Pada akhirnya, penilaian tetaplah harus rasional. Dan segala yang memabukkan akan diuji keadaan juga waktu, sebelum akhirnya siuman jua.
Hahai..
Benar.
Semoga kuncup menjadi bunga, wangi hidup berketulusan. (rohmantik)
Salam @mpugondrong
Salam---
nyoe beh... neufolback
Siap. Tokoh muda Aceh, wajeb dan follow-back. Saboeh kebahagiaan that bagi lon. Hahahaha
bereh.. kamoe y lae'h nyor pane na..
Hahai
Ah, ane setuju sama apa yang udah ente utarakan di artikel ini, gan. Hehehe
Sudah sepatutnya kita berpikir lebih bijak dan tidak sembarangan membandingkan suatu hal dengan hal lainnya tanpa adanya pengetahuan yang cukup. Apapun medianya, menggunakannya untuk terus menggali potensi yang ada di dalam diri itu lebih baik daripada memujinya sesuatu secara berlebihan.
Saleum Bahagia. Heehehe.
Haha, wah selamat datang di "mari" Gan!
Syok juga aku kedatangan ente. Wkwk
Itulah, harus fair kita ini. Ajinamoto sebagai penyedap bolehlah, tapi jangan apa kali.
Hahaha.. setuju..
Asal udah kakak yang ACC, udah paten tuh.
Paparan yang sangat hayeu rakan.
Tulisan ini menjadi sebuah acuan juga sindiran keras bagi mereka yang sangat membangga-banggakan platform ini. Memang benar steemit adalah sebuah platform yang kompleks. Artinya ada feedback yang tidak hanya sekedar like maupun komen. Kita diapresiasi penuh oleh mata uang crypto yang berjalan diatas data blockchain.
Nah! Bagi sebagian orang, itulah yang menjadi tolak ukur kebahagiaan yang disalahartikan.
Tak perluMenuhankan steemit. Kita hanya boleh bersyukur karena telah menjadi bagian di dunia crypto ini.
Salam literasi dari Bireuen Steemit Community.
Sugoiii🤘🤘🤘
Hana hayeu-hayeu that sit hai, hehe. Yaps, intinya nikmati, syukuri dan ambil apa yang bisa diambil. Salam literasi. Kapan-kapan (mungkin) kita ngopi, di Bireuen.
Siap bro. Kami tunggu kedatangannya yaa
Saya sepwndapat dengan tulisan di atas. Diakui atau tidak, sebagian besar steemian bergabung di steemit dengan satu cita-cita irrasional, yaitu menjadi (cepat) kaya dengan menulis di steemit.
Semudah itu kah?
Saya bahkan tidak begitu yakin bahwa kualitas tulisan adalah slah satu syarat mutlak untuk mendapatkan banyak vote dari para paus yang murah hati.
Mengapa?
Ada ribuan tulisan di posting setiap menit dengan puluhan atau ratusan hastag. Lalu, bagaimana kita berharap para whale berkesempatan melirik atau membaca tulisan kita walaupun hanya sepotong alinea
So, be realistics
Ambil saja manfaat apapun yg bisa kita dapat dari steemit
Berharap punya income itu realistis. Tapi berharap mendadak kaya, nah itu yang irasional.
Pun saya setuju dengan saudara. Yup, mari realistis dan rawat semangat.
Saya sepakat situs media sosial banyak menyajikan karya bermutu itu bagus dan lambat laun tanpa meminta pasti dilirik juga.
Terimakasih @mghufroncholid31. Pada akhirnya, setiap ruang akan diisi dan terisi, dan karya (baik atau buruk) juga akan dinikmati oleh penikmatnya masing-masing.
Karena tiap steemian pastinya punya kecendrungan berbeda dan punya pengikut berbeda-beda pula maka menyajikan karya berkualitas versi masing-masing merupakan salah satu langkah yang bisa ditempuh