Korelasi Anjloknya SBD/Steem dan Psikologi Ekonomi

in #promo-steem7 years ago

image

Setiap kali harga SBD anjlok, kesabaran maupun keistiqamah-an (konsistensi) segenap Steemians kembali diuji. Ujian sebenarnya bukan pada pertanyaan apakah ia bertahan atau tidak. Tapi, lebih kepada; seberapa gairah dan semangat seorang Steemian dalam melakukan gerak aktivitas di ranah ini.

Kenapa pertanyaan bertahan atau tidak menjadi tidak begitu penting? Karena, saat SBD turun, yang merosot hanya nilainya, merosot nilai bukan berarti SBD tak bernilai. Singkatnya, sedikit tapi masih punya nominal angka. Jadi, dalam terminologi ekonomi, Steemit dari tiada menjadi ada, maka seberapapun harganya, harusnya bukanlah sesuatu yang patut dihebohkan banget.

Tak ada modal yang dikeluarkan seorang Steemian konvensional -seperti saya- juga mungkin banyak dari "anda". Modal hanya dikeluarkan oleh mereka yang memang berinvestasi serius dan punya dompet sedikit tebal.

Maka pertanyaan pun berganti, dari bertahan atau tidak, kepada seberapa kuat hasrat dan semangat dalam beraktivitas di Steemit. Tampaknya, sisi psycologis ini yang perlu ditelaah lebih jauh. Sebagai contoh, jujur saja, rata-rata saat harga SBD seperti sekarang, nun jauh di lubuk hati saudara dan kepala, terpatri sedikit penurunan semangat. Bahkan, ada yang hanya nge-post lalu tutup dan esok nge-cek kembali.

image

Ada efek akut dari anjloknya harga SBD maupun Steem, yaitu turunnya gairah dalam ber-Steemit. Sesungguhnya yang lesu tidak hanya harga, tapi juga i'tikad kita yang makin kemari makin 'dingin' saja. Sembari dalam benak tak berhenti berfikir; ah kayaknya Steemit menuju senja kala ni. Gumangan semacam itu tidak sepenuhnya keliru, dalam hal teknologi, insting juga turut andil. Jika ada yang beli saham karena spekulatif bahwa saham Z akan melonjak, maka wajar pula di Steemit ada yang memprediksi bahwa ini nampaknya menuju era mendung -bahasa ganti dari kegelapan.

Psycologis pengguna (Steemians)-psycologis ekonomi (Steem dan SBD-dan teori yang membahas psycologis ekonomi dapat dijadikan segitiga emas untuk melihat fenomena ini. Dalam ilmu ekonomi, hal paling dasar pada definisi, diartikan segala sesuatu yang mempelajari tentang segala hubungan manusia dengan lingkungan terkait dengan ekonomi.

Lebih jauh, pada tataran psycologis, merujuk pada Kirchler dan Holzl, 2003 menjelaskan bahwa ruang lingkup psikologi ekonomi, berkenaan dengan pengambilan keputusan, studi tentang memilih dan mengambil keputusan oleh individu, interaksi sosial, pengulangan dari perspektif teori permainan, dan lain sebagainya. Muara dari semuanya dimana seorang individu menjadi "rasional" dalam pengambilan keputusan.

Namun, rasionalitas dalam psikologi ekonomi juga tidak serta merta tepat. Beberapa pakar justru menggugatnya. Di ramah Steemit misalnya, secara rasional harusnya saat harga anjlok orang-orang berbondong-bondong banting stir. Nyatanya tidak.

image

Steemit dalam kalkulasi ekonomi bukan 1+1=2, tetapi Steemit konvensional dapat dihitung 0+1=3. Artinya, 0 itu berupa postingan, 1 yang pertama adalah bagian dari setengah-setengah vote dua orang kurator. Satunya lagi via good Karma, jika saudara menggunakan eSteem dan satunya lagi ialah akumulasi dari vote kawan-kawan. Begitu perhitungan sangat dasar dan contoh paling awal. Sengaja tidak dikalibagikan dengan contoh pada tingkatan lanjut, sebab bahasan hanya fokus pada tingkatan awal.

Sisi psikologi Steemians yang paling menarik dilihat justru pada mereka yang reputasinya sudah di atas. Bila biasanya postingan golongan menengah ini minimal 10.0, maka hari-hari ini pemandangan 0.45 sudah lazim kita lihat. Sedangkan untuk kita-kita, pemandangan seperti itu sudah biasa, justru sesekali ketiban robot curieendapat 5.0 atau 8.0 itu sudah mewah tak terkira.

Dari fenomena ini tampaknya golongan menengah dapat mengenang kembali pahit getirnya mereka di waktu yang lalu. Pun begitu, jika biasanya saling bertukar vote sesama golongan yang memiliki power Steem katakanlah sekali vote dapat 0.5 atau 0.10, sekarang udah lumanyan juga tuh masuk ke kita-kita, entah vote sesat salah tekan. Atau, mungkin para ikan kecil keberadaannya sudah bermakna lagi. Yang konon sempat lupa dilirik kala SBD/Steem melonjak.

image

Fluktuasi harga di Steemit setidaknya mengguratkan wajah lain dari topeng segenap Steemians. Yang kemudian bisa dibaca psikologinya. Bila dulu postingan sebahagian kita sekali post sudah berasap, tidak dengan kondisi sekarang, banyak 'mereka" yang nge-post lebih dari satu kali.

Terakhir, semacam ada gejala peningkatan rasa syukur. Maksudnya, kita kembali terasa betapa berharganya vote 0.45 yang kita peroleh. Jadi, segenap Steemians seolah mendadak kembali lagi menginjak bumi, setelah mungkin sempat khusyuk dan mabuk di khayangan. Maka selalu penting melihat segala gejala dan fenomena, dengan begitu kita dapat menangkap apa-apa saja yang mungkin luput dari perhatian.

Sort:  

setuju dengan paragraf terakhir. perbanyak bersyukur. hehe

Haha. Itu juga pertanda, bahwa paragraf lainnya banyak hoaxnya, eh.

Ketika nulis itu dilakukan karena emang menyenangkan....bagian itung-itungan ini jadi agak terlupakan 😁

Itu bagi yang tulus seperti kakak. Haha. Bagi yang enggak kan lain lagi.

Kalau untuk tulisan ini memang harus dihitang-hitung, kan ekonomi nih temannya. Huhui

Kalau harga sbd anjlok biarin aja. Cari mainan baru yang peluang pembayarannya bisa double. Ada pembayaran sbd sekaligus pembayaran dari platforms yang di integrasikan ke steemit

Idealnya sih gitu. Tapi juga harus coba yang lain ini itu. Untuk sekarang masih Steemian-Tradisional sih Ichsan nya. 😂

Dari tradisional juga nanti bakal beralih ke modern kok pada waktu nya.

Keyword-nya; "pada waktunya".