Tulisan ini untuk sebagai komentar atas postingan @zaimrofiqi berjudul:
“MUSINGS ON STEEMIT (AN OPEN LETTER TO @ned, @andrarchy, and @steem-ambassador) // [Bilingual]”
https://steemit.com/promo-steem/@zaimrofiqi/musings-on-steemit-an-open-letter-to-steemambassador-and-andrarchy-bilingual
Saya lebih tertarik membicarakan tentang mengapa? Tanggapan buat @zaimrofiqi, karna soal lain sudah dijawab melalui komentar dari beberapa steemian seperti @rismanrachman @mariska.lubis @andrianhabibi @blogiwank dll.
Mengapa?
Mengapa si Itu yang top bangat Itu tidak bergabung di steemit. Mengapa si anu yang kaya sekali Itu tidak bergabung di steemit. Mengapa si Itu yang berkuasa banget Itu enggan bergabung di steemit? Mengapa si Ana yang cantik banget Itu tidak bergabung di Steemit.
Mengapa Aristoteles atau Socrates tidak bergabung di steemit?
Jawabannya sederhana sesederhana pikiranku dan pikiran umumnya steemian.
Mereka enggan melepaskan “baju kehebatannya” lalu memulai dari nol di steemit.
Jadi, seorang yang sudah membuka akun steemit menurutku adalah seorang yang sudah membuka baju kehebatannya (baik yang diakui orang lain maupun yang mengaku sendiri ia hebat), dan siap memulai membuat konten, yang barangkali tidak diupvote orang, tidak dikomen orang atau bahkan akunnya tidak difollow orang lain.**
Seorang hebat yang mau melepaskan semua atribut kehebabatannya dan memiliki mindset positif dan humble yang mau bergabung dan membuka akun di steemit.
Perbedaan yang significant antara #Steemit dengan media pada umumnya adalah, #steemit Itu media yang terdesentralisasi. Kehebatan kita hanya kita yang mampu ciptakan lewat postingan kita dan diuji publik lewat upvote oleh orang lain.
Beda dengan media lain yang tersentralidasi yang kekuasaan menilai sebuah konten ada pada redaktur. Redaktur adalah seseorang yang bisa menyulap sampah menjadi sebuah artikel yang dipublish media Itu — kalau doi suka.
Di steemit tidak ada redaktur. Yang ada adalah publik yang disebut Steemian, Komunitas Steemian atau kurator.
Mengapa perlu Komunitas? Karena di steemit Itu selain kita, ada orang lain yang menjadi redaktur dissbut kurator yang menilai kehebatan postingan kita. Kehebatan kita bukan kita yang katakan tetapi oleh steemian lain lewat komentar dan upvote.
Mudah-mudahan postingan ini tidak menyinggung orang orang Top, hebat, kaya, cantik dan berkuasa. Ini hanya sebuah komentar, karena terlalu panjang, saya jadikan postingan.
Enjoy your life, mari bergembira dengan membuat postingan tanpa beban dan berharap Imbalan.
With ❤@jkfarza
Saya gak tersinggung bg, karena saya bukan oramg hebat .... 😂😂
Saya tahu dokter, makanya saya senang dengan Steemian yang rendahati dan income tinggi spt dokter, hehe
Hahhaa.. maen steemit, bagi saya, lebih kepada “menghilangkan kepenatan”. Juga menghindari negative contents di FB atau Twitter.
Selain itu, bisa membantu steemian lain dengan upvote dari saya (walaupun kecil).
Dan juga, steem sebagai salah satu sarana investasi...
Panjang ya wen penjelasannya.. hehhehe..
Cheetah itu gx puasa, makanya suuzOn ma orang lain
Mungkin juga ya? Cape mikir dia bagus mikir postingan kita, mau mampir terserah dia aja, namanya juga robotic ya kan?
Besok besok kalo dia mampir, ucapkan selamat datang aja😊
hahahaha.....jangan juga bg, gx bagus untuk kualitas post kita walau post yg kita buat original.
@jkfarza cukup menarik.
Saya juga baru lahir ke dunia steemit.
Jadi ga heran klo postingan saya ga ada yg vote.
Semua butuh proses.
Tapi sering nya saya ga sabar dengan proses. Semoga disini saya bertahan 😅😅
Cintai prosesnyaa😍😍
Salam kenal
@nursanty
Saranku @nursanty teruslah menulis dan bergabunglah dalam Komunitas Steemit Indonesia. Follow Steemian yang sdh lebih dulu baca pastingan dan komenlah agar cepat sukses bersama mereka
Terimakasih @jkfarza sarannya.
Semoga sukses.
semangat mbak saya juga baru gabung 1 bulan , salam kenal 😊
Aku juga baru mba, masih ungu, baru join dan sedang belajar. Enaknya di steemit ga pelit ilmu.
Aku pernah hadir meetup dengan ibu @mariska.lubis orangnya baik bgt, ilmunya dalam dan dia ga pelit, mau bagi bagi. Salam kenal mba
Semangat:
@nursanti
@narissa
@pachiraaf
excellent friend that impresses blessings on you @jkfarza
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://en-gb.facebook.com/note.php?note_id=193408747368443
Ada aja kawan robot ini, link yang dikirimkan Itu sesat. Mana ada Kubaca link Itu waktu buat tulisan ini, lalu kalau nyari kesamaannya, dimana konten yang sama?☝️
Saya ketawa baca komen abang @jkfarza ini. Si @cheetah terlalu kreatif lagi sensi keknya dia bang.
Btw, salut buat postingan ini. Saya bener2 netesin airmata. Big hug bang @jkfarza
Ya @dwiitavita kayanya @cheetah lagi datang bulan ya kan ? Sensi bgt, dikit-dikit smiliar dikit dikit smiliar, smliar kok dikit?
si cheetah lagi puasa jadi laper g fokus haha
Terimakasih bang
Cerdas!!!!
Makasih, @bundaumy
Hahah saya juga ketaw.
Kemarin teman kami dari ksi-tw juga percis ky gini di datangi si cheetah.
Padahal penuturannya pun berbeda. Hanya sedikit tema yang sama yaitu mereview buku.
Orang ngereview ya gk bakal jauh jauh bedanya wong itu hasil bacaan dari buku yang sama.
Di steemit, reputasi kita pertama kali 25, siapapun itu orangnya. Inilah bentuk keadilan steemit. Kita menanggalkan semua baju kebesaran ketika masuk ke dalamnya
Para orang hebat Itu mana mau dikasih level 25 maunya langsung 75. 😆 Ada-ada aja ya kan @furqanzedef
Hahaha. Iya, Bang
Saya punya slogan sendiri untuk steemit ini bang @jkfarza, Steemit bukan tempat menggurui tapi tempat saling berguru. Sepopuler apapun seseroang di platform lain bukan berarti bisa menggurui steemian lain, cukup sekedar menjadi guru yang penuh bijaksana.
Cocok @ahmadnayan dan Itu benar alias betul. Kita ga bisa memaksa steemit harus seperti yang kita mau, kita lah yang harus menyesuaikan diri dg steemit.. Makasih atas pendapatnya salam
Dan saya pun yang blm paham benar cara kerja dan segala hal di steemit lebih memilih komentar di sini.
Meskipun terkadang saya juga suka patah hati, namun kenyataannya steemit memang berbeda dan setiap orang memulai dari nol itu memang syaratnya.
Yang bagus dari #Steemit justru kita diberikan hak yang sama dan kesempatan yang sama untuk berkembang. Pilihan ada pada masing, mau maju atau tetap di 25 hehe
kalau menurut saya, orang hebat itu dapat berkomunikasi dimana saja, yang jelas mengapa orang tidak mau bergabung di Steemit, analisa saya mengatakan mereka gaptek dan tidak mau belajar atas apa yang tidak mereka ketahui.
Membuat akun steemit tidak semudah membuat adonan goreng pisang, sekali jadi, lalu di goreng terus di jajakan.
Kalau mengikuti redaktur, steemit juga punya redaktur dalam bidangnya, sebuah pertanyaan juga buat saya, apakah media sosial yang lain juga punya redaktur?
hahaaaa......
Ranesa70 😅
Gaptek mungkin gak juga tetapi memang memgoperasikan steemit agak beda dari mengoperasikan Medsos lain ya kan?
Di steemit semuanya lakukan sendiri, mulai menyiapkan bahan, membuat liputan, menulisnya, mengedit, membuat design, moto sampai ke updoad, semua dilakukan sendiri. — hal yang jarang dilakukan oleh media umum
Jadi ingat lagu Rhoma Irama: Kenapa hai kenapa, berjudi itu haram? Karena hai karena menghabiskan uang.... Hehehehehe. Enggak begitu sih liriknya, Bang....
Saya masih enjoy dengan Steemit sejak bergabung pada Mei 2017 lalu. Kalau sudah enjoy lagi, saya tinggalkan. Gitu aja kok repot...
✅Kocak Yi 🙄😅
Diingatkan lagu itu teringat kembali masa kecil ya, sering pakai lagu Bang Rhoma utk mendekatkan diri ke wanita haha.
Makasih bro sdh mengingatkan. Biasanya Bulan puasa sering nongol film bang rhoma di Tv 📺 😅
Jadi, hampir lupa sama Kak Rhoma?! T-E-R-L-A-L-U....!!!!