Dulu, diri ini jauh dari Illahi. Buta akan ilmu yang bernuansa islami.
Tentang wajibnya menjaga diri dengan kain yang menutupi.
Tentang pentingnya menutup diri dengan pakaian syar'i.
Yaa, dulu sekali! Semoga diri ini ter-ampuni.
Kemaren, diri ini mulai memahami.
Betapa wajibnya melindungi diri hingga tertutupi.
Namun nyatanya EGO menyelimuti hati.
Hingga membutakan mata, telinga pun menjadi tuli.
Ketika aku mulai mengerti, namun hati berkata nanti.
Ketika teori sudah terpatri, namun praktiknya setengah hati.
Yaa, itu kemaren! Semoga diri ini di-ampuni.
Kini, hati ini menangis menyesali diri.
Mengapa EGO ini sebegitu tinggi hingga sesakkan sanubari.
Beruntungnya, Allah memberi kesempatan itu berkali-kali.
Mengizinkan DIA untuk kembali aku dekati.
Yaa, kini! Semoga UJUB jauh dari diri tak menggerogoti hati.
Kini, ku sadari dengan nurani.
Ternyata keWAJIBan berHIJAB tertuang dalam firmanNya.
Dalam surat An-Nur dan Al-Ahzab, lebih tepatnya.
Pertanda, itu adalah PERINTAH dari DIA.
Dia, Tuhan yang menciptakan kita ke dunia.
Kehendak Nya, tak dapat dibantah barang sedetik saja.
Kini, ku renungkan tanpa mengedepankan KEEGOISAN.
Ternyata setitik "kewajiban" akan berbuah DOSA bila ditinggalkan.
Dosa yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.
Tentunya dipertanggung-jawabkan bersendirian.
Aah, tidak!! Dosa kali ini tak hanya untukku.
Ternyata, jika ego ku setinggi itu, akan berdampak pada nasib para lelaki(ku).
Kepada AYAH ku, SAUDARA lelaki ku, dan kelak SUAMI (ku).
Jika ego ku separah itu, mereka akan terseret bersama ku.
Terseret dalam jurang kebodohan dan kelalaian ku.
Bersama dosa-dosa buah dari KEEGOISAN itu.
Kini, izinkan aku memperbaiki diri.
Menjauhi larangan, menjalankan perintah Illahi.
Ingatkan! Jika keegoisan ku datang lagi.
Sebab, jika EGO ku setinggi itu, kelak bagaimana NASIB para lelaki ku?