Paru-paru ku bagian dari jiwamu
Hampa udara tanpa kehadiranmu
Ouh diriku bagaikan di dalam belenggu
Harus mengerti akan hadirnya dirimu
Bukan kamu yang harus memahami
Karna hanya kami yang punya hati nurani
Kadang kami suka membuat rugi
Tapi tak pernah ada tangis dipipi
Oh hutan ku........
Kurindu dirimu yang dulu
Angin berembus awan menyerbu
Bagai hentakan kaki para serdadu
Apalah daya daku menemani disana
Dirimu pandai dalam marayu karbon di oksida
Namun karna hati busuk manusia
Dirimu di gunduli bagaikan kepalanya