Di hadapan jendela petang tiba
seorang perempuan duduk
di ranjang yang tak lapang
Yang hanya cukup untuk tubuh
dan kesedihannya
dadanya telanjang dan lengan dengan
mata tertutup
di hidupnya cuaca yang beringsut dingin
Angkasa berwarna merah jingga
sebuah pesawat melintas di atasnya
perempuan itu Melambaikan tangan
meminta besar itu terbang lebih rendah lebih dekat ke arahnya
agar dia dapat melihat wajah para penumpang
dan menemukan kekasihnya
diantara mereka sebagai cinta yang benar
Di hadapan jendela, Peteng berakhir
perempuan itu mendekat dadanya
yang telanjang.
Sekali lagi ditatapnya jendela
yang telah membentangkan
gambar-gambar kesunyian.
Iya merasa ada yang mekar di dalam dirinya
seperti lampu-lampu yang mulai menyala