Di luar kau berdiri
di dalam kau menangis
Berpura pura bahagia
bernyawa tapi tak hidup
Sekokoh batu karang
yang dihempas menjadi butiran pasir putih,
apapun wujudnya
keindahan enggan beranjak darimu
Ingin kupeluk dirimu
tapi jujur saja dengan penuh nafsuku,
tidak seperti kebohongan para punjangga lainnya
merayumu dengan kata dan bunga,
bercerita tentang segala yang kau dambakan
Semuanya hanya politik dibalik celana,
seberapa banyak mereka mencumbumu
mecampakanmu...
begitulah kehormatanmu yang ditentukan olehnya.
Dunia berlaku tidak adil bangimu,
hanya dianggap menjadi boneka,
sejatinya engkau adalah manusia yang sama.