berbalur luka saat asa terhempas
sembilu menghujam dalam mengoyak hati
terkulai lemas dengan tatap nanar beku
tak ada nadi rasa dalam derasnya aliran darah
mimpi hancur terhantam pusaran badai
membuat jiwa rapuh semakin rapuh
mengerang merintih sakit yang tak berkesudahan
menjerit sunyi tercekik beban di tenggorokan
realita datang bukan dalam keindahan hayalan
tak ada senyum rindu tak ada tatap cinta terpancar
mematung dingin dengan segala kebisuan
tak berbelas menghantam hati yang telah karam
sekarang saat diijinkan tuk berpulang
pastilah senang akan kembali sukma yang tercabik
tenang dalam diam saat panggilan datang
memutus jiwa dengan imajinasi hidup yang selalu tak indah
tak ada air mata untuk rasa sakit yang dirasa
mengeluhpun sudah tak bisa lagi terkata
hanya bertanya dalam kepasrahan asa
mengapa kata dapat meracuni jiwa..