Bagai pecandu pil ekstasi
aku menggila karena delusi pribadi
menjambak rambut hitam tak suci
menggerutu berlarut karena emosi
Jiwamu bagai tak berperi
dengan tongkat sihir yang beseri
bak terserang hipertensi
meracau bak paling menderita sendiri
Hai kita sampah duniawi
seonggok jiwa yang tak abadi
sudah saatnya kita berlari
dari halusinasi dunia sendiri
Saatnya mencari jalan yang bukan hanya sebuah ilusi
ingatlah detik yang terus berlari
tak perduli kita yang menangis sendiri
bangkitlah dan jalani hari berseri
Ingatlah Dia hai jiwa yang merugi
Dia yang selalu ada di setiap sanubari
seenaknya kita melupakan-Nya wahai puan yang tak tahu diri
siapkah jika tiba saatnya kau mati.