Alhamdulillah telah terbit buku puisi saya keempat berjudul "Kutukan Rencong". Di dalamnya 87 puisi yang saya tulis dalam rentang waktu 2 tahun (2016-2017). Buku puisi ini lahir dalam jagat puisi Indonesia, walaupun kehadirannya tak sempurna sebagaimana yang diharapkan semua penikmat puisi di negeri ini. Namun saya yakin, kelak buku ini menjadi sebuah bukti bahwa saya pernah lahir di Tanah Rencong ini.
Beberapa puisi dalam buku ini merupakan sebuah pemikiran, perasaan yang jikalau saya pendam menjelma sesuatu yang tak berarti, bahkan menjadi sebuah gumpa-lan awan noda dalam dada. Akhirnya, dengan bersusah payah saya memilih kata yang saya anggap tepat mewakili segala gejolak dalam diri saya. Dan Kutukan Rencong, adalah judul yang juga saya anggap sangat tepat di-berikan untuk buku puisi keempat ini. Buku puisi per-tama Nyanyian Rimba (pemenang juara II Puskurbuk Ke-mendikbud, 2011), kedua, Lagu di Persimpangan Jalan (Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Utara, 2014), dan ketiga Kidung Setangkai Sunyi (Sefa Bumi Persada, 2016).
Saya haturkan terima kasih tak terhingga kepada kedua orangtua yang senantiasa memberikan dorongan untuk terus melahirkan karya di sela-sela kesibukan mencari nafakah untuk keluarga. Rosmiana, istri saya yang selalu mengerti dan memahami terhadap waktu saya dalam berkarya, yang dengan sabar hidup bersama saya sejak tahun 2003 lalu. Untuk keempat buah hati saya, Ahmad Sahal Zainuri, Ahmad Riziq Fuad, Salisa Syifa Aifa, dan Zhafira Latisya, semoga menjadi anak yang berbakti kepada agama dan tanah kelahirannya. Terima kasih saya haturkan kepada mereka, yang tak pernah saya lupakan bantuan dari mereka.
Komentar Pembaca
Di tangan penyair Mahdi Idris, rencong berhasil menjadi imaji baru. Rencong bukan lagi sebuah senjata genggam, melainkan sebuah semangat dan juga kegusaran. Juga menelantarkan mimpi-mimpi masa lalu. Semua itu bisa ditangkap dalam puisi “Rencong Pertama, Rencong Pusaka,” dan “Mata Rencong.” Tentu sangat beralasan, kalau kemudian antologi ini diberi judul “Kutukan Rencong.” Mahdi Idris, salah seorang penyair produktif Aceh, yang mempunyai perhatian serius soal Aceh. Antologi ini, adalah bentuk dari perhatian seorang penyair — Fikar W. Eda, Penyair
Di mata Mahdi Idris, rencong tidak hanya berfungsi atau sekadar benda tajam, akan tetapi memiliki nilai-nilai magis, filosofis, dan bahkan nilai kultural yang dalam maknanya. Apa yang ditulis dalam antologi puisi ini, Mahdi Idris tidak hanya mengungkap nilai-nilai tersebut di atas, tetapi juga mengungkap nilai-nilai religius dengan variasinya masing-masing. Kemampuannya dalam menulis puisi tidak diragukan lagi, dan ia punya bakat yang kuat. Sungguh antologi puisi ini layak dimiliki oleh siapa pun yang mencintai puisi. Apa yang ditulisnya cukup sederhana, namun punya makna yang dalam. — Soni Farid Maulana, Penyair
Begitulah puisi ditulis. Lahir dari kepekaan naluri penyair. Sejarah tanah leluhur, kenangan, mimpi, kegelapan, serta berbagai perihal di dalam kehidupan. Segala mengalir dalam larik-larik yang berdesakan ingin bicara. Dari beragam persoalan yang dipaparkan Mahdi Idris, tinggal kita memilih ruang, di mana akan menempatkan warna atau makna. Selamat membaca! —Iyut Fitra, Penyair
Saya terima niat baik reka-rekan Stemians yang berminat memesan buku ini. Saya rasa harga yang saya tawarkan sangat terjangkau @ Rp. 45.000 plus Ongkos Kirim bagi rekan-rekan yang berada di luar Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Bagi teman-teman yang berada di Aceh Utara dan Lhokseumawe bisa membeli langsung pada penulisnya. Bagi yang berminat bisa mengontak saya: Nomor WA: 0852-7759-6308 dan Email: mhdidris79@gmail.com dan Akun FB: Mahdi Idris atau melalui komentar di bawah ini.
Salam Kreatif, Sebab Menulis adalah Berjuang
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://dadanrusmana.wordpress.com/category/sastra-islam/sejarah-sastra/
Sorry, howeyer this purely my work...
Bereh that gure. Cuma bak keunong cheetah
@teungkuzur nyan hana muphom lon. Padahai nyan tulisan lon peuget keudroe, hana lon cok pat laen..
Alhamdulillah
Alhamdulillah... Terima kasih
Congratulations @mahdi-idris! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Thanks
Selamat bg.
Semoga hadirnya buku kumpulan puisi ini memperkaya khasanah sastra nusantara kita..
Alhamdulillah... Terima kasih. Kalau berminat kontak saya ya... Hehehe
Selamat atas terbit antologi puisi terbarunya, Bang....
Alhamdulillah. Terima kasih. Kalau berminat silakan kontak saya... Hehehe
selamat dan sukses terus ya, Tgk Mahdi...
Alhamdulillah. Terima kasih, Aduen, sudah berkunjung.