Perjalanan
menerawang bintang dalam kelam
dan sekuatnya kutahan dendam
pada segumpal darah di dada
bercak-bercak kegagalan semakin terasa...
pedih, gatal, panas, menghempas....
otot pun mengeras,
menggemgam dunia demi menutup luka
menyerahkan darah yang angkuh..
merah darahku adalah baja yang tak pernah patah
kecuali oleh rantai ibadahku
kau berjalan angkuh tanpa basa basi
ku merenung sejenak
apa salahku....
apa dosaku....
perjalanan cintaku hampir usai
namun cita-cita ku tak akan pernah usai
walau cinta berakhir dengan tetesan darah
itu perjalannku....