Kau melambai segera datang
Sedangkan aku belum pulang
Padahal kidung kelahiran telah berkumandang
Namun jalang masih penghalang
Aku gelap di sebelas bulan
Tikamkan ragam pengkhianatan
Hingga roboh iman dan kemanusiaan
Berserakan puing-puing kebenaran
Tuhan hamparkan ampunan
Pada nikmat puasa seakan seribu bulan
Kosongkan kotoran dalam perut
Merajut jiwa yang semerawut
Sekali ini saja beri aku kesadaran
Membasuh rindu berimbun kesombongan
Hingga Ramadan lahirkan kembali
Aku bak seorang bayi
Dan menikmati dunia baru
Tanpa sekutu debu nafsu
Pada seluruh waktu yang telah hantu
Karena aku tak kuat lagi kering dari air wudu