Nenek Lampir Di Gunung Merapi

in #poetry7 years ago

image

Ku lihat engkau wahai nenek yang berkonde
Teringat akan cerita fiktif di gunung Merapi
Kisah nenek lampir yang tidak tau tentang syariat Islam
Dia juga takut dengan alunan azan nan merdu
Dia juga takut kepada orang bersyurban dan wanita bercadar

Nenek lampir engkau pantas tinggal di gunung Merapi
Karena disana tidak ada suara azan
Tidak ada orang bersyurban dan perempuan bercadar

Wahai nenek yang tidak tau tentang syariat
Tidak mau mendengar alunan azan kami
Dan tidak suka melihat perempuan bercadar
Lebih baik engkau tinggal di gunung Merapi
Karena disana engkau boleh berkata apa saja
Boleh berkarya apa saja karena kami tidak mendengar apa yang engkau berkata

Wahai nenek lampir jangan engkau hina Agama kami
Kami tidak pernah menghinamu dan menganggumu
Bersiaplah kami akan menuntutmu
Dimana pun dan kemanapun engkau pergi kami akan mencarimu wahai nenek yang bergigi kuning

image

Ini adalah karya saya sendiri tidak ada editan atau plagiat walau pun jelek ini hasil original saya semoga sahabat steemians menyukainya puisi saya ini.

follow @berkat

Sort:  

@berkat anak nya udah di kasih cadar bg. Saya dukung bg..

Terima kasih atas dukungannya @khairulpjmop

Orang yang tidak beriman,memang begitu@berkat

Ya @matnu kita doakan saja supaya dia taubat.

Ini sangat pantas di tujukan kepada nenek lampir yang telah berani membandingkan suara azan yang merdu dengan kondenya itu, saya berharap polisi segera memproses dan memberikan sanksi yang setimpal atas hinaan yg dia lakukan kepada agama islam kita tercinta.

Ya semoga saja pihak kepolisian bekerja dengan seadil-adilnya.

Syariat islam harus kita depankan. Tak ada yang bisa menghina karena akan jadi laknat bagi yang menghina.

Ya bg @berkat hasil karya sendiri lebih sangat mulia dari pada plagiat!
Salam @bang berkat

Semoga saja yang menghina Agama kita mendapat laknat dari Allah. Terima kasih @hutanaceh

Muntahan puisimu begitu Bu Suk wahai nenek lampir. Bikin aku tak sanggup makan berhari-hari. Keren pak @berkat. Hehehe

Sebenarnya saya tidak bisa membuat puisi tetapi ini gerak hati untuk bisa melawan puisi nenek lampir dari gunung merapi

@berkat pu haba lawet nyo abg..sehat sllu sekeluarga ya

Alhamdulillah sehat @fatany. Terima kasih

@berkat itu anak nya bg?

Ya @safrina anak saya. Terima kasih

@berkat mantap banget puisi nya abang,
Karena menyinggung kan hal yang patut disinggung.

Terima kasih @teukuyit

Anak sholehah menjadi kebanggaan kedua orang tuanya

Ya @santiinta sekarang kita harus kuatkan ilmu agama untuk anak kita apalagi dengan keadaan sekarang ini yang macam cara ingin menghancurkan agama kita, makanya kita harus mendidik ilmu agama untuk anak kita. Terima kasih @santiintan

Sip 👍

Sama2 bg @berkat