Kita

Sebelum hadir kata kenyamanan, pastikan itu cinta bukan penasaraan belaka

Karena sering kita melihat hati-hati yang patah sebelum cinta benar-benar berekah. Semua itu berujung pada saling menyalahkan dan saling mencaci satu sama lain.

Hingga akhirnya tak pernah ada lagi saling sapa akibat kegagalan menanggapi rasa

Jatuh cinta tak pernah dikatakan biasa. Ada rindu yang selalu jatuh di tarik sepi yang lupa caranya berteduh. Ada bosan yang selalu tertolak di tiap angan yang begitu mengiginkan pertemuan.

Serta, ada sakit yang tak akan pernah membekas di tiap hati yang selalu ikhlas.

Iya, maaf.

Kata sederhan yang selalu menjadi juara. Begitu mudah diberikan, begitu cepat dilupakan. Berikut semua penjelasan tanpa henti tentang menyakiti hingga janji setia sampai mati.

Beserta pelukan hangat sehabis pentengkaran dan bisikan sayang yang begitu menenangkan. Kemudian lupa akan luka. Hilang akan benci.

Perlahan pun berganti.

Lepas genggaman, cinta terbunuh pelan-pelan. Terutama, tentang kita. Sesederhana aku mencintaimu. Serumit itu kau mencintainya. Sesederhana aku membahagiankan mu, serumit itu kau bahagia dengannya

Kau, adalah nama dalam doa yang selalu ku bicarakan dengan Tuhan. Sebelum akhirnya aku tersadar. Satu huruf terucap dariku pun tak pernah kau dengar. Namun ingat pada kehilanganmu aku berpesan.
Jangan mencariku
Tapi tanyakan pada perasaan, adakah aku di masa depan mu?

Karena kita adalah, satu ragu yang mengumpul untuk saling menjahui,
Kita adalah dua hati yang sudah enggan bertegur harap dalam janji
Kita, adalah tiga kata "Aku Sayang Kamu" yang membisu dalam sepi

Dan K I T A
Adalah empat huruf yang tak bisa dipersatukan kembali.