Biadabmu itu terus melumat
Batang leher ku habis sudah kau jamak
Lekuk tubuh ini pun terus bergolak
Nafasku tegang terengah engah
Malam pertama tapi bukan itu
Di gang kampung aku terjamah
Nikmat malam hamba dibayar sudah
Angin malam semakin tergugah
Kutulis ini bukan malam jumat
Malam terindah untuk sepasang merpati
“Wanitaku” katanya “mari bersentuh jemari”
Tapi wanita hilang berteduh lalu pergi
Lelah ku malam pagi menari
Di atas meja ku berlari
Kutenggak habis itu wisky
Ujung jari itu ku terus hampiri