Rintik hujan, angin sepoi-sepoi, malam kelam, matahari terbit, dan matahari terbenam, adalah masa bagi perenung untuk melahirkan puisi-puisi indah. Keindahan pergantian waktu itu meski tiap hari dijumpai, namun selalu saja membuat kita Takjub. Maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya. Telah hilang waktu siang-Mu dan telah datang waktu malam-Mu. Namamu di Seru di tiap penjuru. Duhai Sang penguasa waktu. Ampuni Aku.
Kali nyoe foto butoi-butoi beukah abah.