Lokasi yang saya pilih sore tadi yakni di area persawahan. Letaknya yang strategis karena di apit jalan bandara Malikussaleh, dan lapangan sepakbola PBI, menjadikan tempat ini selalu ramai, terutama menjelang sore. Kondisi tanaman padi milik petani yang menghijau, membuat suasana jadi semakin adem, dan fresh.
Angin sore yang berhembus sejuk, berpadu dengan indahnya panorama kaki langit dengan semburan sinar sang surya, membuat saya tak ingin beranjak sedikit pun dari tempat ini.
Untuk mendapatkan hasil foto sunset seperti yang saya inginkan, memang di butuhkan kesabaran ekstra. Kemampuan, serta trik dalam mengambil objek, akan sangat berpengaruh untuk hasil foto yang bagus. Memang menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Tapi itu bukan masalah, karena saya tidak sendirian di sini, saya menemukan seorang anak kecil yang sedang asyik bermain, bermandikan cahaya senja, dan rasa penat hilang seketika..
Saya terus memantau anak kecil ini, dia terus bergerak, dan berjalan melewati saya. Sepertinya dia tahu kalau saya ingin mengambil gambarnya, makanya dia menghindar, menjaga jarak dengan saya.
Saya sempat memanggilnya,
"Hey, boy... Tunggu dulu, nanti kita pulang bareng."
Tapi sang bocah tak menghiraukan panggilan saya, dia terus berlalu dan menjauh. Namun, saya bukan orang yang gampang menyerah, kamera saya terus memburu sang anak, jeprat..jepret.. Saya bombardir anak kecil ini dengan kamera jadul milik saya.
Sambil memotret, dalam hati saya berkata "Mau kemana kau nak, kemana pun kau melangkah akan saya buru, akan ku tangkap kau dengan tembakan kamera ku."😂
Satu persatu, gambar anak tersebut berhasil saya jepret. Meski kualitasnya kurang bagus, hasilnya tak se anggun dengan foto Nikon, dan juga Canon, tapi saya tak kecewa dengan hasil foto saya sore tadi. Karena profesi saya memang bukan seorang fotografer, Ya, nggak nak😀
Setelah saya selesai mengambil foto anak tadi, matahari di ufuk barat mulai tenggelam, menuju peraduan. Sinarnya perlahan pudar, hari pun mulai gelap. Namun, sebelum pulang, saya menemukan seorang perempuan setengah baya. Coba teman-teman perhatikan gambarnya di bawah.
Dari kejauhan saya perhatikan, sepertinya perempuan ini sedang menyiram padinya yang kekeringan, karena musim kemarau tahun ini cukup panjang, sehingga padi di sawah menjadi kering dan tanah jadi gersang dan juga retak.
Ya, semoga musim kemarau panjang tahun ini cepat berakhir, dan mudah-mudahan hujan segera turun.
Kita balik lagi ke cerita semula, sampai di mana tadi ya ? Oh iya, perempuan yang menyiram padi tadi, ternyata setelah saya wawancara, ternyata benar dugaa saya bahwa ibu ini menyiram padinya yang sudah kering. Lalu saya meminta izin kepada beliau untuk mengambil beberapa gambar. Ibu ini tersenyum, saya anggap itu sebagai tanda setuju. Kamera saya pun kembali beraksi.
Senja segera berganti malam, tapi ibu ini belum ada tanda-tanda menjeda, saya lihat perempuan ini masih betah berada di sawah, dengan ember di tangan kanannya. Perhatikan gambar di bawah ini dengan teliti, agar tak salah faham.
Gambar berikut ini akhirnya menutup cerita saya malam ini, karena saya sudah tidak ada lagi di tempat itu.
Next
Next
Next
Meskipun gambarnya tidak se mewah mereka, harapan saya, semoga anda menyukainya.
TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, KE BLOG SEDERHANA SAYA.
Salam Steemian Indonesia 💫
~Keep writing*~
Salam Sahabat Inspiratif
You seem to be using older or Legacy version of eSteem!
Please check if you have newest version to get most out of eSteem, Android, iOS mobile app. For desktop Windows, Mac, Linux Surfer app!
Learn more: https://esteem.app Join our discord: https://discord.me/esteem