Pasca proklamasi kemerdekaan tahun 1945 Indonesia belum memiliki tentara nasional, padahal ancaman pertahanan dari luar sangat besar. Menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II membawa konsekuensi bahwa pasukan Sekutu akan masuk dan menguasai daerah-daerah pendudukan Jepang di Asia dan melucuti persenjataan mereka.
Padahal sesaat setelah Jepang kalah perang Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya. Artinya wilayah Indonesia yang sebelumnya diduduki Jepang tidak lagi berada dalam kondisi vacuum of power, melainkan sudah memiliki pemerintahan sendiri. Tentunya Sekutu tidak peduli dengan hal tersebut, Belanda lewat NICA dibantu Sekutu berniat kembali berkuasa di Indonesia.
Setelah kemerdekaan rakyat terpanggil untuk ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman asing. Maka terbentuklah banyak laskar perjuangan, diantaranya seperti dikutip dari blog ini.
– Angkatan Muda, yang dibentuk 25 Agustus 1945 oleh Soemarsono dan Ruslan Widjaja di Surabaya.
– Pemuda Republik Indonesia (PRI), yang dibentuk tanggal 23 September 1945 di Surabaya, kemudian dibentuk juga di Bandung, Bukit Tinggi dan Bali
– Angkatan Pemuda Indonesia (API), terbentuk di Jakarta, Lampung dan Aceh. Tokohnya adalah Wikana.
– Barisan Rakyat Indonesia (Bara), terbentuk di Jakarta
– Barisan Buruh Indonesia, terbentuk di Jakarta
– Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (P3I), terbentuk di Bandung
– Angkatan Muda Indonesia (AMI), terbentuk di Jawa Tengah
– Balai Penerangan Pemuda Indonesia, terbentuk di Padang
– Pemuda Penyongsong Republik Indonesia, terbentuk di Kalimantan Barat
– Persatuan Rakyat Indonesia, terbentuk Kalimantan Selatan
– Persatuan Pemuda Indonesia, terbentuk di Ambon.
– Hizbullah dan Sabilillah yang berafiliasi ke Masyumi
– Pemuda Protestan
– Pemuda Katolik
– Angkatan Muda Guru (AMG)
– KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi)
– Persatuan Pemuda Puteri Indonesia (PPPI)
– Barisan Pelopor. Barisan ini sebenarnya dibentuk sebelum kemerdekaan namun memiliki andil juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dipimpin oleh dr. Moewardi, seorang nasionalis radikal dan pendukung Soekarno. Terdapat unsur kecil dalam kelompok ini yang disebut Barisan Pelopor Istimewa (BPI).
– Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (BPRI), yang dibentuk oleh Bung Tomo tanggal 13 Oktober 1945 yang memisahkan diri dari PRI.
– Angkatan Muda Pos, Telegraf dan Telephon (AMPTT)
– Angkatan Muda Gas dan Listrik
– Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI)
– Gerakan Pemuda Republik Indonesia (GPRI), dibawah Lagiono
– Dan lainnya.
Laskar-laskar diatas inilah yang kemudian menjadi salah satu pilar republik muda menghadapi agresi Belanda.
Foto diatas memperlihatkan bahwa laskar-laskar rakyat ini benar-benar membawa perlengkapan yang seadanya. Terlihat beberapa orang membawa besi ulir, linggis, pacul, dan martil.
Diatas adalah foto yang sudah diedit, dibawah ini adalah foto aslinya dalam hitam-putih.
Foto: Spaarnestad
Sebagai bangsa yang baik, kita harus menghargai jasa pahlawan. Mengingat besarnya pengorbanan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan. Bebas dari jajahan penjajah yang memeras tanah ibu pertiwi. Hilang harta, keluarga dan rela mati demi membela bangsa. Setiap daerah memang memeiliki para pahlawannya masing-masing. Ribuan pahlawan yang berbeda yang hanya memiliki 1 tekad. Berjuang demi tumpah darah Indonesia. Semoga kita cucu mereka, menjadi manusia yang mau menghargai jasa pahlawannya. Good post... 👍👍👍
Benar, ribuan pahlawan tanpa nisan dan pengakuan tersebar di seluruh Nusantara. Mari hargai mereka dengan mengisi kemerdekaan dengan baik.
Iya... Tp belakangan, santer terdengar, baik d tv, maupun d sura kabar... Banyak yg mengisukan perpecahan. Sesama rakyat kita bermusuhan. Sedih deh liatnya
@fotosedjarah will u help me pls to increase my reputation by upvote pls if u can i do i am not forcing you. help and donate if u can need supporter and helper
Sorry, but I don't know you.
Semangat anti penjajahan yg di tunjukkan rakyat di berbagai wilayah memang sangat luar biasa, semangat nasionalisme yg patut kita pertahankan.
Semangat ingin merdeka, fitrah manusia menginginkan kebebasan.
Menggunakan peralatan seadanya melawan penjajah yang telah menggunakan senjata mesin dan peralatan perang mutahir dijamannya,, Semangat pantang menyerah, nasionalisme yang tinggi, solideritas bangsa yg tinggi juga mental kuat pejuang kita saat itu yang berhasil mengalahkan penjajah. Dibelakang semua itu terdapat pemimpin pemimpin yang sangat luar biasa,,,, @fotosedjarah ,, nice posting,,, TQ
Ya, peralatan yang betul-betul seadanya.
thank you blog nice. follow you and vote.
Mengingatkan sejarah akan para pejuang, dari Tentara keamanan rakyat (TKR), menjadi tentara nasional indonesia (TNI). dari para pejuang gigih yg mempertahankn NKRI tanpa digaji dan mereka harus rela mati.
Ya, negara kesulitan menggaji prajurit di awal kemerdekaan karena tidak ada dana. Semoga kita bisa mengambil semangat para pendahulu kita.
Selalu bisa dijadikan rujukan sejarah. cerdas
Terima kasih.
Sama-sama