Kita bisa memasuki kedalaman makna cinta dan mencintai dengan berpindah-pindah pintu untuk memasukinya. Kita bisa menyelami lubuk-lubuk cinta dan mencintai dengan merangsang terbukanya berbagai pori-pori nilai untuk kita buka dan masuki.
Cinta itu suatu potensi, suatu keadaan, sebuah situasi batin, mungkin berujud ruang yang membutuhkan waktu, atau bisa jadi terasa sebagai energi atau teralami sebagai semacam frekwensi. Seluruh kemungkinan itu terletak di dalam diri manusia, bisa ada dalam kesunyian dirinya
Adapun ‘mencintai’ adalah sikap sosial.
Keputusan dari dalam diri ke luar diri dan untuk yang bukan diri sendiri. Apabila ‘cinta’ diaplikasi menjadi tindakan ‘mencintai’, maka begitu dia mensosial: wujudnya, bentuknya, formulanya, prosedurnya, nada dan iramanya, sudah ‘bukan’ cinta itu sendiri. Sang cinta ada di balik itu semua.
Mencintai itu wajahnya seakan tak ada hubungannya dengan cinta, karena dia bisa berupa kerja keras membanting tulang di pasar dan jalanan untuk keluarga. Dia bisa berujud kepengasuhan dalam keluarga, kepemimpinan dalam bermasyarakat, kearifan mengurusi kesejahteraan rakyat.
Bahkan bisa berwujud undang-undang, kreativitas teknologi, serta apapun saja yang dikenal oleh manusia sehari-hari tanpa mereka pernah menyadari bahwa itu semua bersumber dari keputusan dan tindakan mencintai......
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.caknun.com/2016/mempelajari-cinta-dan-belajar-mencintai/