Catatan Burung Gagak: Apa Kabar Gempa Lombok?

Baru saja kita telah menuntaskan pesta olahraga terbesar kedua di dunia, atau boleh dikata pesta olahraga terbesar di Asia yang diadakan di bumi tanah air Indonesia. Decak kagum oleh masyarakat dan para tamu kepada persembahan tuan rumah benar-benar menjadi trending selama pesta olahraga berlangsung.
Bonus telah dibagi-bagi kepada para atlit peraih medali, juga kepada para pelatih. Semuanya hanyut dan bangga melihat pesta olahraga ini tidak sia-sia.

Ketidak sia-siaan itu dibuktikan oleh kemenangan Indonesia sebagai pelaksana juga mencatatkan sejarah keikutsertaan Asian Games dengan menempati urutan ke empat, luar biasa. Media televisi dan cetak pun menjadi ramai dan meningkat beritanya tentang pemberitaan olahraga.

Selama pesta olahraga itu berlangsung di Indonesia, ada satu peristiwa yang menurut penulis menghantar kita untuk mengerti, bahwa kita tak boleh larut dalam merayakan kebahagiaan, mari kita kembali mengarahkan mata hati kita ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu bagian dari Indonesia yang mesti kita perhatikan dan tidak ditenggelamkan di muka berita hanya karna euforia Asian Games ini.

Apa kabar dengan bantuan pemerintah? Sudah cairkah secepat pencairan para atlet yang telah mengharumkan bangsa? Apa kabar media televisi dan cetak? Masih adakah gempa lombok di dapur media yang masih sibuk menghitung uang atlet dan menghitung medali? Apa kabar anak-anak korbam gempa, sudah cukupkah makanan juga perlengkapanmu di pengungsian?

Sekali lagi, coba kita merenungkan sesaat, sesuai ajakan lagu Ebiet G Ade, "apakah Tuhan mulai bosan? Melihat tingkah kita?"
Semoga kita masih ingat, bahwa setelah kebahagiaan pastilah kesedihan, setelah euforia pastilah belasungkawa, itulah cara Tuhan memperingati kita.

Apa kabar gempa lombok? Saya membaca berita dan nonton televisi telah jarang lagi gempa menohok dan hadir. Padahal senjata untuk tetap diingat adalah media, namun trending topic gempa dikalahkan oleh pesta olahraga Asian Games di Jakarta dan Palembang.