Salam rindu untuk lelaki terhebat, lelaki teristimewa, lelaki yang meninggalkan berjuta cerita.
Salam sayang dari dunia, untukmu di alam sana.
Ayah, apa kabar di sana?
Terkadang aku merasa bodoh, memujimu dalam bait kalimat, menuangkan penyesalanku dalam kata-kata yang tak mungkin kau balas. Aku baru sadar, waktu yang telah berlalu itu kurang, waktu itu terlalu singkat. Betapa banyak hal yang terbuang sia-sia, betapa banyak cerita yang terlewat begitu saja. Aku tak pandai memanfaatkan waktu itu. Aku bodoh ...
Ayah, terbesit dalam benakku, berteriak pikiranku. Aku ingin seperti mereka, teman sebayaku. Mereka dengan mudahnya berbagi cerita dengan ayahnya, menikmati setiap debaran jantung menatap kemarahan dari lelaki terhebatnya itu, beradu argumen ketika fase dewasa memasukinya, dengan perasaaan sedikit khawatir memperkenalkan ayahnya dengan pria yang dianggap mirip dengan ayahnya, bahkan memutar otak agar pria pilihannya masuk kategori idaman sang ayah, yang mampu menggantikan posisinya untuk menjaga putri kecil itu, mendengar tanda setuju dan melepaskan putrinya setelah ijab qabul pada pria yang telah berhasil merebut posisinya sebagai laki-laki satu-satunya yang dibanggakan sang putri. Itu hanyalah mimpi ayah, mimpi yang takkan jadi nyata.
Pikiranku berkelana pada masa kecil, masa yang membuat retak jalan lurus itu. Perpisahan membuatku kehilangan figur yang seharusnya membantuku menikmati fase-fase indah bahkan sulit dalam hidupku. Awalya aku biasa aja, bahkan tak pernah peduli jika aku tanpamu hingga akhirnya aku sadar, aku kehilangan sosokmu.
Kasih sayang ayah seperti apa? Aku tak bisa memahaminya, aku hanya yakin dia pasti menyayangiku. Bagaimana peran ayah dalam hidupku? Bagiku ayah adalah sosok nyata yang tak pernah kulihat saat terjaga, tak bisa kupanggil setiap waktu. Sosok nyata yang hanya hitungan jam kutemui dalam sebulan, sebelun akhirnya sosok itu menjadi bayangan yang tak mungkin kujangkau lagi.
Ayah, melalui catatan ini kuungkap segala dukaku, kujabarkan berjuta perihku. Andai mesin lorong waktu itu ada, aku akan menyelaminya, aku akan merubah kesalahan masa lampau itu, aku akan mengganti warna kelam itu menjadi pelangi. Namun aku sadar, aku mengerti inilah takdir. Tak ada gunanya disesali. Inilah skenario hidupku. Hikmah terindah telah diselipkan Pencipta dibalik semuanya.
Ayah, terima kasih telah mengenalkanku pada dunia, mengajarkanku arti ketegaran, membantuku menjalani kerasnya kehidupan. Selamanya kau tetap ayahku, lelaki terhebat pertama dalam hidupku. Tuntun aku dari jarak jauh itu menuju lelaki kedua yang mampu melengkapi hidupku. Aku sayang kamu meski kau tak pernah mendengar itu dulu. Salam rindu selalu untukmu di sana. Alfatihah hadiah terindah yang mampu kuberi.
Inilah catatan kecil dari putri kecilmu yang beranjak dewasa.
WARNING - The message you received from @yckifoundation is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post:
https://steemit.com/steemit/@arcange/virus-infection-threat-reported-searchingmagnified-dot-com
Please consider to upvote this warning if you find my work to protect you and the platform valuable. Your support is welcome!