Hidup yang bagaikan kopi adalah sebuah kewajaran. Sebanyak apapun gula yang kita berikan, tidak akan pernah menghilangkan rasa pahit yang melekat dalam kopi. Begitupun kehidupan, sejauh-jauhnya kita menghindar masalah, maka masalah akan selalu membayangi dalam pelarian. Hidup adalah masalah, oleh karenanya, masalah adalah tantangan hidup untuk dihadapi. Menghadapi masalah itu sebuah penghargaan atas hidup dalam sebuah pilihan dan kehendak bebas yang melekatkan tanggung jawab sebagai insan. Itulah syukur atas nikmat dan karunia dalam bentuknya yang tidak kita tawar-tawar
Seteguk kopi yang melukiskan tersaji dalam adukan babak kehidupan. Air dan minyak tak pernah menyatu, tetapi menyeduh kopi dibarengi sesebatang rokok adalah kenikamatan disetiap saat?yang memuaskan para penghuni pojok pesantren. Mungkin itulah hidup, di balik ke-tidak menyatunya beberapa orang dan golongan akan dapat menyatu karena ada mediasi dengan kejernihan kepala dan akal fikir yang sehat dan berfikir cerdas.
secangkir kopi tak terasa telah habis dalam tegukan kenikmatan. Rasanya mencair dibarengi lembaran kertas putih yang terukir dalam nada-nada kata oleh goresan tinta proses. Semoga akan menjadi album pagi menyambut hari meraih mimpi. Hidup adalah ?mimpi. Dan kebagian adalah cita-cita sejati. Cinta itu seperti kopi paling enak di minum saat panas tapi resikonya jadi cepat habis,biar ga cepat habis ya meminumnya pelan pelan,
Saya foto ini dengan hanphone samsung galaxsi a5
##follow+upvote @fikarfitim99.