Hallo Steemian dan Apachian Kesayangan.
Dalam postingan setiap hari Jumat, @apache13 akan mengulik syair lagu. Semoga berguna dan selamat membuka cakrawala.
FYI, setidaknya diketahui ada dua lagu yang mengambil kisah penderitaan seekor sapi, yaitu Donna Donna yang dinyanyikan oleh Joan Baez dan Sepasang Lembu Tua yang dinyanyikan Rafly Kande, dicuplik dari sajak Usman Awang, penyair melayu. Tidak mutlak sama pembahasannya. Dalam Donna Donna, Joan Baez mengisahkan tentang seekor sapi yang akan dibawa ke pasar untuk dijegal, di perjalanan ia iri melihat burung yang bebas terbang dan pemiliknya (dalam lagu disebut petani) dengan tega menghinanya yang tak bisa bebas. Namun Sepasang Lembu Tua menceritakan bagaimana luka sapi penarik beban yang mesti menerima takdirnya sedangkan pemiliknya tidak mau tahu kesusahannya.
Photo by: www.walmart.ca
Lagu Donna Donna ditulis dalam bahasa Yiddish oleh Aaron Zeitlin dan dikomposeri oleh Sholom Secunda. Aaron Zeitlin adalah anak dari penulis Yahudi, Hillel Zeitlin. Lagu Dona Dona ditulis sebagai gambaran kesengsaraan masyarakat Yahudi pada zaman Holocaust. Meskipun pada dasarnya lagu tersebut mengisahkan tentang penderitaan Yahudi. Namun jika lagu ini dimaknai secara luas tanpa sekat agama, ia bisa disebut sebagai lagu yang secara politis dan puitik menceritakan tentang penderitaan kaum-kaum lemah menghadapi kekuasaan yang diktatorial, ajakan untuk perlawanan.
Lirik Donna Donna yang sangat sering diulang dalam lagu tersebut dikabarkan berpangkal pada kata Dana Dana, yaitu sebutan orang Yahudi kepada Tuhan mereka. Hal ini bisa dimaknai sebagai isyarat bahwa pada setiap mendapatkan penderitaan yang sudah luar biasa, kita harus kembali menyebut nama Tuhan. Kembali kepada ketentuan-Nya, mengadu pada-Nya, menyebut nama-Nya.
Sementara itu tidak ada penjelasan panjang tentang syair lagu Sepasang Lembu Tua yang dinyanyikan oleh Rafly Kande. Bahkan tentang Usman Awang sendiri yang katanya sebagai penulis dasar syair ini dalam bentuk sajak. Kami tidak menemukan syair panjang atau lengkapnya sebelum digubah menjadi lagu oleh Rafly. Namun jika dicoba maknai, syair ini secara tersirat mengabarkan tentang orang-orang tertindas atau sebuah bangsa yang diperbudak oleh kedigdayaan kekuasaan. Mungkin sebentuk satiran bagi kita agar tidak menjadi budak, harus melawan penindasan. Hal ini diperkuat dengan munculnya lagu ini ketika Aceh masih dilanda konflik panjang.
Terlepas dari berbagai hal, ada yang menjadi pertanyaan. Mengapa kedua lagu tersebut mengambil lembu sebagai objek penderita, yang tertindas, dan yang tak mampu melawan? Dalam islam sapi adalah hewan spesial. Buktinya secara khusus sapi dibahas dalam Alquran, bahkan menjadi nama Surat, yaitu Al Baqarah yang berarti Sapi Betina. Ada apa dengan sapi dan apa yang menyebabkan ia menjadi ide bagi perlawanan politik. Ketahuilah bahwa dalam surat Al Baqarah seekor sapi betina telah menjadi alat atau medium menyingkapi kasus pembunuhan pada zaman Musa AS dan itu berarti ia telah menjadi alat perdamaian. Dalam kepercayaan Yahudi sapi juga dianggap Tuhan yang tentu saja dianggap sebagai sang maha damai. Bisa jadi, sapi dimaknai oleh para penyair sebagai simbol pembuka jalan perdamaian. Orang-orang yang ditindas dan kemudian melawan adalah pangkal pembuka jalan pergerakan untuk menuju kedamaian, lepas dari penderitaan. Bisa jadi? Mungkin saja.
Salam cerdas dihimpun kasih sayang
@apache13
info yang luar biasa bg za...!!! sukses terus ya bang👍
Luar biasa tulisan abg, saya suka itu
Sangat bermanfaat untuk pengetahuan musik dan syair..
Mantap.. Mampir juga di link sya..🙏
https://steemit.com/art/@awalisme/kreasi-artistik-serune-kalee-dengan-daun-sirih-133b1a53eb25
Waah. Saya sangat suka sama lagu donna donna itu