Halo sahabat steemian. Ini adalah postingan perdana saya di steempress. Setelah melanglang buana kebingungan konsul kesana kemari akhirnya malam ini jari saya pun bisa berjoget di atas keyboard smartphone untuk menuliskan artikel pertama di platform steempress ini. Sebenarnya sudah lama saya mendengar tentang steempress dan bukan tidak memperdulikannya. Selain belum punya wordpress juga kesulitan saya dalam proses mendaftar.
Bayang-bayang memiliki wordpress untuk bisa terhubung dan menulis di steempress selalu bergentayangan dipikiran. Akhirnya tanpa malu-malu saya memberanikan diri untuk meminta bantuan pada seorang teman maya saya @rauzaljm. Dan saya sangat bersyukur, berkat kebaikannya bersedia membantu akhirnya impian saya menulis di steempress terwujud. Syukran teman!
Baik, sesuai dengan judul postingan saya diatas "Sejauh Mana Kita Sudah Memberi Untuk Orang Lain". Berbicara tentang memberi. Pernah tidak, ada yang meminta-minta kepada anda, namun anda tidak tergerak memberi ? Namun, ada kalanya, anda tergerak memberi, kepada orang yang tidak meminta. Saya kadang heran sendiri. Apa sih yang menyebabkan itu?
Lalu saya telusuri lebih jauh, track record orang-orang, yang pernah saya beri, meskipun mereka tidak meminta. Ternyata, mereka juga suka memberi. Suka berbagi. Getaran karakter mereka lah, yang menggerakan saya. Padahal, sebelum itu, saya tidak mengetahuinya.
Dulu, saya sering berandai-andai. Ah, seandainya ada yang memberi kepada saya. Namun tidak terjadi apa-apa. Mengapa? Pada saat itu, saya ingin diberi, tapi jarang memberi. Inilah titik kegagalan teknik visualisasi. Visualisasi tidak berbuah apapun, kalau kita tidak memiliki tabungan baik di database alam semesta ini.
Beberapa tahun lalu, saat Aceh lagi demam batu giok, saya digerakkan memberikan cincin kesayangan saya, kepada guru desa terpencil yang mengajar di desa saya. Padahal, dia mampu membeli barang seperti itu, tapi kenapa saya digerakkan memberikannya ke dia? Bukankah banyak orang lain yang bisa saya kasih.
Saya jadi ingat, guru desa terpencil atau yang familiar disebut Indonesia Mengajar itu ternyata juga suka berbagi. Sewaktu dia pindahan dari Aceh ke Bandung, sebagian besar barang yang dia miliki, dikasihkan ke orang tempat ia tinggal. Termasuk kereta kesayangannya yang ia beli selama bertugas di desa kami. Artinya, dia memiliki tabungan baik, dan karakter baik. Itulah yang menggerakkan orang lain untuk memberi.
Yang menarik, mental kebanyakan orang, sukanya meminta-minta. Meminta tidaklah salah, tapi amati baik-baik. Pernahkah anda meminta kepada Tuhan, dan tidak dikabulkan? Bukan Tuhan tidak mau memberikan. Tapi ini menyangkut karakter kita, perlu menjadi seorang pemberi, agar mampu menggerakan orang lain, untuk memberi.
Saat do'a-do'a yang rutin kita panjatkan setiap hari, seolah tidak diresponse oleh Tuhan. Ada baiknya kita melihat diri sendiri, sejauh mana kita sudah memberi?
Posted from my blog with SteemPress : http://edymunawar.epizy.com/2018/10/11/sejauh-mana-kita-sudah-memberi-untuk-orang-lain/
Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by edymunawar from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.