Kadang manusia memang menyebalkan ketika sudah kondisi diatas dengan segala kemewahan, keberlimpahan serta kebahagiaan. Keadaan ini membuat lupa diri karena sudah merasa cukup sehingga muncul sombong dan bangga diri. Kesombongan karena telah memiliki kelengkapan dalam hidup dan bangga sebab hasil yang telah dimilikinya kini adalah usaha selama hidup sampai lupa jika cuma numpang dibumi.
Referensi pihak ketiga
Sadar atau tidak hidup itu akan mati sedang didunia hanya untuk mengumpulkan kebaikan kepada Allah dan seluruh ciptaannya termasuk sesama manusia. Tidak sedikit orang yang begitu pelit saat melimpah segalanya sampai lupa bila kelak akan dikubur di tanah juga. Tidak berbekal tumpukan harta atau membawa sanak saudara.
Referensi pihak ketiga
Pernahkah kamu temui orang demikian atau malah dirimu sendiri yang berlaku seperti itu. Ingatlah hidup juga untuk mati jadi perlu dikenalkan bahwa semua tak ada yang sejati. Sejatinya hidup ketika mampu memberi manfaat serta kebahagiaan bagi sesama tanpa berharap dia membalas hal sama. Lebih parah lagi bila segala pemberian ternyata berharak dikatakan dermawan dan berjiwa sosial tinggi. Lupa diri dan penyakit hati lainnya sungguh tidak sepatutnya ditumbuhkan dalam hati agar kelak saat dipanggil Allah cukuplah amal dari dunia ini.
Wassalam
*Sumber pengalaman sekeliling
Walaupun di dunia ini tidak sanggup membangun rumah mewah , membeli mobil mahal , sampai di dalam kubur semua itu gak akan menyesal kan? Yg menyesal itu gak ada amal . Betul tidak?
Iya, itu benar