Sejenak Hening

in #motivation6 years ago

Art-Faithfully1.jpg

Meski jam menunjukkan pukul 11.00 WIB aku belum dapat memejamkan mata, mungkin terlalu lelah dan gundah. Ingin rasanya membaringkan tubuhku dan terlelap hingga waktu subuh tiba. Tapi tidak, mataku tak ingin terlelap meski telah meminta haknya.

Kubuka tirai jendela sedikit untuk memastikan masih ada beberapa santriwan yang duduk di depan kantor untuk ronda malam. Alhamdulillah, mereka masih ada di sana.

Seisi asrama telah tidur pulas di atas kasur, mereka sudah mematikan lampu agar merasa lebih nikmat dan sehat untuk kesehatan tubuh.

Terlihat Rayi tidur dengan pulasnya sambil memeluk guling. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suaranya yang tak jelas mengatakan apa. Ternyata hanya mengigau, batinku.

Sejenak hening, hanya ada suara kipas angin yang terletak di atas meja. Anginnya membuat tirai jendelaku menari kian tak menentu.

Aku takut akan kegagalan, kegagalan dalam segala hal. Kali ini aku ingin gagal untuk kesekian kalinya. "Mereka bisa, aku juga bisa!" batinku menyemangatkan diriku.

Seketika kuhirup napas panjang untuk meringankan kegundahanku, apakah aku bisa melakukannya pikirku.

Sepertinya aku terlalu bergelut di masa lalu dan khawatir akan masa depan, sehingga merasa bingung dan tak dapat melangkah ke mana akan kuberlari untuk mencari sesuatu yang sesungguhnya.

Kebanyakan, kita ini sangat pintar dalam mempersiapkan hidup, namun tidak pintar dalam menjalaninya. Termasuk aku. Mempersiapkan sesuatu memang sangat penting adanya, namun melakukan sesuatu yang sekarang yang tengah berlanjut bukankah juga penting?

Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati hingga seratus persen, bukankah itu sesuatu yang sangat sempurna? Hingga Kedamaian dan ketentraman hidup yang akan datang akan berjalan dengan lancar.

"Jangan memikirkan sesuatu yang tidak-tidak, positive thinking aja. Kita adalah apa yang kita rasakan dan pahami. Jika kita marah, kita adalah kemarahan itu sendiri. Kalau kita sedang jatuh cinta maka kita adalah cinta. Kalau kita melihat salju yang menutupi puncak gunung, kita adalah gunung tersebut. Begitu juga halnya dengan kegagalan, jika kita merasa akan gagal maka kita adalah sosok yang gagal".

Akh, sepertinya aku harus memaksakan diri untuk melepaskan diri malam ini. Kujangkau gulingku yang bewarna merah hati dan memeluknya. Semoga hari-hari yang kujalani selanjutnya bisa diajak untuk berkompromi.

Terlelap di kesejenakan hening 😪😴
Salam @jarnidanababan

Sort:  

Dalam sekali makna tulisannya..

Makasih kak @rikanurrizki😉
Terkadang suasana yang hening memang membawa sedikit ketengan untuk berfikir kak.

Tetap semangat mbk

Terima kasih telah mampir 😀

Aduh brat makna nya.....bagus
Tolong bantu vote ea

Terima kasih telah membacanya hingga usai @athif. Salam steemit 😁

Baca doa tidur dan lupakan semua masalah. Itu caraku tidur nyenya Jarnida

Terima kasih atas sarannya bg @jkfarza, udah coba tapi... semalam memang susah utk terlelap😟

Berdamailah dengan hati, dan ketenangan ada di sana..ini tulisan semalam?

Ia kak, tapi telat posting, jaringannya gak bagus. Owhhh ya, Ida salah teknis dalam menulis waktu, hehehe. Maaf utk semuanya😅

Benar, kebanyakan kita banyak yang pintar mempersiapkan hidup, tapi tidak pintar menjalaninya.. that's why they said, if we failed to plan then we planned to fail, actually...

Mempersiapkan kehidupan....
Buat rencana ini buat rencana itu, dari a sampai z. Tapi hasilnya...😅

wonderfull

Terima kasih kak @maitanur telah mampir di blog saya. Salam hangat dari saya😁

Waw..., pandai sekali ngerangkai kata2, sehingga orang yg membacanya pun terbawa suasana dan perasaan, good job @jarnidanababan.

Terima kasih kak @ami, Ida baru belajar kok😁 semoga kedepannya Ida lebih bisa menulis dengan baik, benar dan bermanfaat bagi semua orang.