Studi bahasa dalam bidang antropologi linguistik dikaitkan dengan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Karena budaya adalah aspek yang paling dominan dalam kehidupan manusia. Bahasa berperan penting dalam mengkaji dan menelusuri kebudayaan dan aspek-aspek lain dalam kehidupan. Bahasa adalah sitem tanda sentral dalam kebudayaan. Melalui bahasa kita dapat mengetahui dan mempelajari kebudayaan sebuah masyarakat. kategori tanda menurut Pierce ada tiga, yakni ikon, indeks, dan symbol. Hubungan ketiganya terjadi berdasarkan perjanjian masyarakat untuk menemukan makna dalam bahasa.
Menurut De Saussure adalah sebuah sitem tanda yang terdiri dari penanda (signifier/signifiant) dan petanda (signified/signifie). Penanda adalah bunyi atau coretan yang bermakna, yakni apa yang dikatakan, ditulis, dan dibaca. Sedangkan petanda adalah apa yang ada dalam pikiran kita ketika sesuatu itu dikatakan, ditulis, atau dibaca.
Bahasa sebagai sitem tanda mencakup ketiga komponen tersebut dimana icon sebagai bentuk yang paling sederhana, karena hanya pola yang menampilkan sebagian obyek yang ditandainya. Contohnya seperti icon printer dalam computer yang berfungsi untuk mencetak. Indeks merupakan tanda yang menunjukan sebuah arti atau bisa juga petunjuk. Contohnya dalam buku selalu terdapat indeks kalimat yang memudahkan kita dalam mencari kata tertentu di buku tersebut. Sementara symbol digunakan untuk tanda yang bersifat mewakili sebuah hal yang besar yang ada di belakangnya. Contoh symbol bangunan mesjid menunjukan tempat ibadah umat muslim.
Bahasa juga digunakan sebagai sitem tanda, dimana tanda di dalam fenomena kebudayaann memiliki cakupan yang luas selama unsure-unsur kebudayaan mengandung makna tertentu, maka ia adalah sebuah tanda. Baik itu dalam pola tingkah laku manusia, pola pergaulan, penggunaan tubuh, cara berpakaian seseorang, dan lain-lain. Bahkan hal terkecilpun memiliki potensi sebagai makna yang merujuk sebuah tanda. Oleh sebab itu, sebuah tanda tertentu yang dapat memiliki makna harus diteliti dan dibuktikan dalam sebuah praktek meskipun artikulasi itu tidak Nampak atau tidak real wujudnya. Contohnya saja bahasa daerah masing-masing masyarakat atau komunitas menjadi penanda dalam masyarakat atau komunitas tersebut, seperti bahasa Batak yang menjadi penanda masyarakat Batak, bahasa kakinian yang menjadi penanda remaja kekinian. Serta bahasa indonesia yang menjadi bahasa pemersatu bangsa serta etnis-etnis di Indonesia.
mantap
hihihi...
makasih bg,,, masih bljar juga ni...
Thanks for your work as well! Followed @ayusriningsih
Mantap tuliasannya yuu @Ayusriningsih
ala wina...
makasih