26 desember 2004, tepatnya di hari minggu pagi jam 08:00 wib di ujung Indonesia, prov aceh di datangkan musibah besar, masyarakat aceh menangis, sedih bahkan meratapi pasca tragedi itu.
Kepanikan menghampiri setiap jiwa seseorang, merasakan seakan bumi ini akan hancur. Sang rabb memberikan peringatan sugra terhadap masyarakat aceh bahwa kejadian ini merupakan pukulan keras agar umat muslim tidak meninggal apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang
Kala itu aceh digoncangkan dengan sangat dahsyat. Aceh seperti anai-anai gedung besar dan rumah-rumah hancur seketika. Pepohonan, mobil mewah jalan terpontang panting seperti kapas yang tak tak bermasa
Sungguh itu merupakan kuasa ilahi yang tak dapat seorang pun mengetahui nya. Tak lama berselang wilayah pesisir disambut dengan terangkatnya air laut yang begitu besar. Air yang selalu meminta ijin kepada rabb sebanyak 3 kali dalam sehari untuk melampiaskan kekecewaannya terhadap manusia. Hadir di tengah-tengah riuk pikuk masyarakat aceh. Sungguh kejadian tersebut menelan banyak korban. Tak pandang usia, jabatan, tempat apa yang terdapat dihadapannya dengan mudahnya diratakan
Kala itu kepasrahan banyak muncul pada diri seseorang. Tak akan mungkin dapat selamat dari musibah ini. 18 meter ketinggian air meratakan semuanya, Seakan-akan tidak ada lagi bumi aceh yang akan dapat dipijaki kembali.
Mengenang kejadian tersebut. Semoga para korban ditempatkan di sisinya dan berada disurga firdaus yang kita rindukan. Ammiin.