[ eng ]
In the era of super-sophisticated technology now, many people are passing by on the internet traffic path and many of us find people having fun. We can see the photo, moment or status they send to intetrnet. Some people dare to show sadness or sadness of life, and he begs his God in social media to facilitate his way of life.
Do not think of people or couples we see romantic or are very happy with their expressions in social media then they never have problems in the household, that's all mirage.
I myself do not count how many times feel the same kesel wife, even restless and angry with my wife. Sometimes I can not draw attention from him, when he's upset with me, but it does not matter to me. Wives are angry or angry at us, and we do not need to be seriously quarreling, angry with each other.
In the household, things like this often happen, but if we respond with science that is very beautiful in the end, and no one should go from home, do not need the word "divorce", tan does not have to say the ugly to him.
The Muslim Brotherhood all ..
In the family palace does not mean the husband is the general who must obey all his commands, fear his coming, and who should look dashing and hard. And as a husband also does not have to surrender to his wife with all the wishes of his wife, and can not make decisions. Being a husband is between the two, to be respected and share a sense of wife.
Because if the husband becomes weak, the wife will be the tiger who will rule in the household. Conversely, if the husband is hard, the wife will not feel comfortable. Being a husband is about balancing yourself, about being fair in the family.
Muslim Brotherhood.
I myself think that if my wife and I have no understanding of Islam, the understanding of the law that God has set will be a farewell, the word "separated" is the dreaded word in the family. If the husband and wife are separated, the child will not feel comfortable and happy despite having many treasures. Everything will be in vain.
Therefore, I would recommend for young people or to all who want to build a family and especially to men, complete the science first to equip the family.
There are those who argue or argue that if there is a spouse (woman) beyond the knowledge of the man we can live, and over time he will guide and teach us about religion. In my opinion, this opinion or argument may not work, because the attitude and character of the man is very difficult, and science is the penjinaknya. If men only rely on knowledge that can be obtained later on the wife, "what percent, or how ilmukah will be taken by the husband?".
Let us (men) contemplate, maybe we will learn to wife if we will only concentrate learn alone. However, if we live mediocrity, and in a day we work and work to meet the needs of family life. When will we get knowledge of our wives? How long will we learn to marry our wives ?, and will ask questions and statements if we just think of this path.
Muslim Brotherhood..
In family problems, Sometimes we can solve the problem within 5 minutes, sometimes 15 minutes, even for hours or days, all depending on the severity of the problems we face.
The cause of family problems varies, ranging from dinner talks, family fund allocations, unfinished work problems, and more to the occurrence of something undesirable in the family, such as anger and to cause separation.
Let's look at people who have knowledge in self-control, depend on the family and understand all knowledge about him with his God and he with his God's creation. They have never tasted anything lacking in the family palace, never complained about the little palace, never asked for more about the way their Rabb did not like, and their lives were safe, peaceful and peaceful.
[ ind ]
Dalam era teknologi yang super canggih sekarang, banyak orang lalu-lalang di jalur lalu-lintas internet dan banyak kita menemukan orang-orang sedang bersenang-senang. Itu bisa kita lihat foto-foto, moment atau status yang mereka kirim ke intetrnet. Sebahagian orang saja yang berani menampakkan kesedihan atau perihnya hidup, dan dia memohon kepada Tuhannya di sosial media supaya dimudahkan jalan hidupnya.
Jangan sangka orang-orang atau pasangan-pasangan yang kita lihat romantis atau sangat senang dengan ekspresinya di sosial media lantas mereka tidak pernah punya masalah di rumah tangganya, itu semua fatamorgana.
Saya sendiri tak kehitung berapa kali merasa kesel sama istri, bahkan merepet dan marah sama istri saya. Terkadang saya tidak dapat perhatian lebih darinya, adakala ketika dia lagi kesal sama saya, namun itu tidak jadi masalah bagi saya. Si istri sedang marah atau kesal sama kita, dan kita tidak perlu menanggapi serius dalam hal untuk mengajak berantem, mengajak marah satu sama lain.
Dalam rumah tangga, hal seperti ini sering terjadi, namun jika kita menanggapinya dengan ilmu yang telah di bekali sungguh indah akhirnya, dan tidak ada yang harus pergi dari rumah, tidak perlu ada kata “ cerai”, tan tidak perlu mengatakan yang jelek kepada dia.
Ikhwan muslim semua..
Dalam sebuah istana keluarga bukan berarti suami adalah seorang jendral yang harus di patuhi segala perintahnya, ditakuti kedatangannya, dan yang seharusnya terlihat gagah dan keras. Dan menjadi seorang suami juga tidak harus tunduk kepada istri dengan segala kemauan sang istri, dan tidak bisa mengambil sebuah keputusan. Menjadi suami adalah diantara keduanya, untuk di hormati dan untuk membagi rasa terhadap istri.
Karena jika suami menjadi lemah, istri akan menjadi macan yang akan berkuasa dalam rumah tangga. Sebaliknya, jika suami keras, istri tidak akan merasa nyaman. Menjadi seorang suami adalah tentang menyeimbangkan diri,tentang bersikap adil dalam keluarga.
Ikhwan muslim.
Saya sendiri berpendapat, kalau seandainya saya dan istri tidak punya pemahaman tentang Islam, pemahaman tentang hukum yang telah ditetapkan Allah pasti perpisahan sudah dari dulu terlaksana, kata “ pisah “ adalah kata yang ditakuti dalam sebuah keluarga. Jika suami istri berpisah, anak tidak akan merasa nyaman dan senang walau memiliki harta yang banyak. Semua akan sia-sia.
Oleh sebab itulah, saya lebih menyarankan bagi muda-mudi atau kepada semua orang yang hendak membangun sebuah keluarga dan khususnya kepada laki-laki, lengkapi dahulu ilmu untuk membekali keluarga.
Ada orang yang berpendapat atau berargumen bahwa jika ada pasangan (wanita) yang melebihi ilmu dari laki-laki itu sudah bisa kita jalankan, dan seiring waktu berjalan dia akan menuntun dan mengajari kita tentang agama. Menurut saya, pendapatatau argumen seperti ini belum tentu bisa berjalan, karena sikap dan watak laki-laki itu sangat keras, dan ilmu adalah penjinaknya. Jika laki-laki hanya mengandalkan ilmu yang akan diperoleh nantinya pada sang istri, “ berapa persenkah, atau berapa ilmukah yang akan di ambil oleh suami ?”.
Coba saja kita (laki-laki) merenungkan, boleh jadi kita akan belajar kepada istri jika kita hanya akan memusatkan pikiran kepada belajar sahaja. Namun, jika kita hidup pas-pasan, dan dalam sehari kita bekerja dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Waktu kapan kita akan menimba ilmu kepada istri ?, berapa lama kita akan sanggub belajar pada istri ?, dan akan berbagai macam pertanyaan dan pernyataan jika kita hanya memikirkan kepada jalan ini.
ikhwan muslim.
Dalam sebuah permasalah keluarga, Kadang kita bisa selesaikan masalahnya dalam waktu 5 menit, kadang 15 menit, bahkan juga sampai jam-jam atau berhari-hari, itu semua tergantung beratnya masalah yang kita hadapi.
Penyebab permasalahan dalam keluarga bervariasi, mulai dari pembicaraan makan malam, alokasi dana keluarga, masalah kerja yang tidak selesai, dan banyak lagi sehingga dalam permasalahan tersebut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam keluarga, seperti marah dan hingga berujung ke perpisahan.
Coba kita lihat orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dalam mengendalikan diri, mengandalikan keluarga dan memahami semua ilmu tentang dia denga Tuhannya dan dia dengan ciptaan Tuhannya. Mereka tidak pernah merasa ada yang kurang dalam istana keluarga, tidak pernah mengeluh karena istana kecil, tidak pernah meminta lebih pada jalan yang tidak diridhai Rabb-nya, dan hidup mereka aman, tentram, dan damai.
Welcome to Steem Community @mushlih.ar0! As a gentle reminder, please keep your master password safe. The best practise is to use your private posting key to login to Steemit when posting; and the private active key for wallet related transactions.
In the New Steemians project, we help new members of steem by education and resteeeming their articles. Get your articles resteemed too for maximum exposure. You can learn more about it here: https://steemit.com/introduceyourself/@gaman/new-steemians-project-launch
Hello! Welcome to Steemit. I've sent you a follow and an upvote! Please follow me back and best of luck to you!
Thank you for being my friend.
hopefully we are together in support for our fluency in writing articles in this steemit.
if in my writing or my post there is a shortage please repairs.
Greetings of friendship.
thank you @stefradice.
Follow me @allymcbbs
Yes @stefradice.
Thank you.
Yes @stefradice.
Thank you.
Nice read! I saw that you have been on here for some time so thanks for finally sharing with us. Have one upvote on the house and I'm waiting for many more posts in the future!
I know how hard it is to get big upvotes on a new account so maybe you want to try @MinnowPowerUp where you can earn up to 30% more steem power than just directly powering up! It's a subscription based daily upvote bot that draws its power from a delegation pool. I have more info on my experience with the system in this post where I explain how I earn over $1 a day from upvotes.
Welcome to Steemit!