Memaknai Kopi dalam Kehidupan

in #life6 years ago (edited)


Sumber
Seringkali kita mendengar kata KOPI yang di istilahkan. KOPI ( Ketika Otak Perlu Inspirasi), ini kerap kali menjadi acuan saat pikiran kita menjadi buntu. Betapa tidak, KOPI ini kerapkali dikaitkan dengan suatu keadaan dimana kita tidak dalam keadaan rileks, atau bahkan saat dalam keadaan yang tidak mood sekalipun. Melihat dan mendengar kata yang satu ini memang sangat mempengaruhi mood kita selaku pecinta kopi.

Berbicara masalah kopi saya bukanlah ahlinya. Tapi secara umum kita ketahui bersama bahwa filosofi kopi itu selalu dikaitkan dengan kehidupan. Contoh yang dapat saya berikan berkenaan dengan Salah satu kutipan tentang kopi, “ Hidup ini seperti secangkir kopi dimana pahit dan manis bertemu dalam kehangatan”. kopi itu pahit dan begitupun juga dengan kehidupan. Selalu ada kata pahit dalam hidup walau terkadang ada juga yang manis, tetapi itu tidak berlaku untuk semua orang. Setiap orang pasti akan selalu merasa kedua hal tersebut, terkadang manis diawal dan pahit diujung. Inilah kehidupan yang seimbang.

Kopi bukan hanya tentang rasa dan bukan hanya tentang warna. Makna kopi lebih dari itu. Kopi mengajarkan kita kehidupan yang sesungguhnya. Bicara kopi juga bicara tentang rasa, karena setiap yang mempunyai rasa pasti mempunyai nyawa.

Sumber
Kopi juga bisa dikaitkan dengan kehidupan cinta. Dimana cinta yang sejati itu juga tidak sepenuhnya manis. Akan ada masa dimana kehidupan cinta tidak seperti yang diharapkan. Seperti kehidupan umumnya akan ada sisi manis dan pahit. Salah satu kutipan yang saya angkat adalah, “Cinta itu seperti kopi, kau seduh beberapa kali tanpa menakar rasa pahitnya”. Kopi dan cinta, walaupun seringkali merasakan yang namanya pahit dalam cinta, namun setiap kali menemukan hal yang baru yang bisa membuat kita kembali melahirkan rasa cinta, seakan pengalaman pahit yang pernah dulu dirasakan itu hilang adanya. Manusia itu dianugerahkan rasa cinta yang istimewa, yang saat akan merasakan hal itu, perasaan-perasaan lain hilang begitu saja. Begitu juga dengan Kopi, walaupun kita tahu kopi itu ada rasa pahitnya, namun karena kecintaan kita terhadapnya, maka rasa pahit tersebut bisa ditutup oleh rasa yang lainnya.

“ Senja, hujan, dan secangkir kopi, alasanku menulis sajak ini ”.

Kopi kerapkali dihadapkan dengan suatu keadaan, perasaan, dan tujuan yang ingin dilabuhkan. Kopi itu seakan memaksa kita untuk kembali mengenal makna suatu perasaan. Perasaan yang ingin kembali dirasakan. Kopi itu membuat kita rindu jika kita tau cara menikmatinya. Begitu juga dengan kehidupan, akan ada masa dimana kita kembali merindu kehidupan yang pernah kita jalani dengan segenap hati yang ceria, bukan kehidupan yang dipaksakan sesuai kehendak mereka. Kita akan kembali merindu kehidupan yang seperti itu karena kita tahu bagaimana cara menikmatinya.

Sumber
“ Kopi hitam bercerita kepadaku, bahwa yang hitam tidak selalu kotor dan yang pahit tidak selalu menyedihkan”.

Tidak dipungkiri bahwa dalam benak kita selalu menganggap bahwa hitam itu selalu mengarah ke hal yang negatif dan yang pahit selalu dikaitkan dengan kehidupan yang pedih. Tapi ketahuilah, tidak semua hal tersebut dapat dikaitkan seperti itu. Harus ada satu pikiran dan langkah yang logis untuk menepis pikiran tersebut. Seperti halnya kehidupan yang pedih, kadangkala ada orang yang harus mengalami hidup yang pedih dulu sebelum mendapatkan hidup yang manis, dan itu semua tergantung juga dari orang yang mengalaminya. Ada juga orang yang sedikit mengalami kepedihan dalam hidup langsung menyerah dan putus asa dan ada juga yang tetap sabar menjalaninya.

Begitu juga dengan Kopi. Kopi hitam dan pahit tergantung cara seseorang menikmatinya. Kalau orang hanya berpikiran kopi itu pahit, maka orang tidak suka. Kopi itu bukan untuk dipikirkan, tetapi dirasakan. Kalau kedua hal tersebut kamu lakukan, makan kamu akan mendapatkan kenikmatan dalam KOPI.


Sumber