Beberapa waktu lalu sebuah postingan di facebook dengan judul Balada Beha Miring (BBM) menjadi viral. Terus terang saya sangat menikmati behanya, eh tulisan tersebut. Bukan tanpa sebab saya menyukai tulisan tersebut, alasan tulisan BBM tersebut lahir dari keadaan yang nyata serta keadaan yang diceritakan sudah menjadi rahasia umum untuk diketahui menjadi hal yang sangat membuat saya tertarik. Seorang suami cenderung lupa bagaimana usangnya beha istri dan lebih mementingkan isinya dari pada penutupnya. Bukankah itu fakta ? meski tidak seluruhnya, namun lebih dari 3 orang suami begitu bolehlah kita katakan fakta.
Nah, tulisan saya berikut ini bukan hendak menyaingi keviralan dari cerita di atas lho. Sebagai penulis dadakan, saya hanya ingin mengurai benang merah bagaimana interaksi seorang pria dan wanita sebelum dan sesudah perkawinan, dimana tulisan BBM di atas adalah inspirasinya.
Sahabat Steemian yang super.
Dalam sebuah anekdot diceritakan bahwa sang istri mengomel karena sekarang ini suaminya kurang perhatian, tidak seperti dulu dimana segala kebutuhannya sebagai perempuan cepat ditanggapi oleh suaminya. Dulu suaminya begitu antusias dan bisa tampil bak seorang penyair saat sang istri sedang galau bin sedih. Tapi sekarang ? Suami seperti benda kaku. Kamu tahu jawaban suami atas keluhan istrinya ini ? Secara singkat, sang suami memberikan analogi tentang umpan dalam memancing.
"Istriku, kamu tahu ikan dipancing dengan umpan ?" Tanya Suami.
"iyaaaa." Jawab si Istri kesal karena bukannya dapat jawaban malah ngajak mikir.
"Ikan kecil dipancing dengan umpan yang kecil juga, Ikan besar pakai umpan besar. Sekarang coba kamu perhatikan Pemancing di seberang sana.!!" sambil menunjuk ke pemancing yang sedang memasukan ikan yang didapatnya ke dalam timba.
"Suamiku, aku lagi kesal. Jangan kamu memancing perang di depan publik dong". Jawab si istri.
Karena istri mulai ngegas (naik termometer emosi), Suami akhirnya meringkas analogi 2 SKSnya dengan pertanyaan telak.
Apakah ada pemancing yang memberikan umpan kepada ikan yang telah didapatnya ? Tanya suami kembali.
Istri kaget dan menjawab spontan, "Tidak ada dong"
"Nah tu dia, Apakah aku masih harus memberikan umpan kepada kamu, sedangkan kamu sudah jadi istriku ?"
Jawaban suami mungkin absurd karena dalam anekdot tersebut memberikan fakta mengejutkan dan tidak terbantahkan oleh istri. Inilah yang hendak saya bahas dalam postingan ini. So, bagi yang belum punya istri maupun suami, silahkan cari dulu ya. Biar sedap dibaca, enak dipandang, dan langsung lihat kolor suami kendor ndak ? Hahaha.
Penting untuk saya beritahukan bahwa anekdot di atas adalah acuan dan saya akan berbicara dari sudut pandang seorang laki-laki yang berstatus sebagai Suami. Anekdot tersebut bisa kita putar balik dengan melihat sisi positifnya. Ya itu biar tidak ada dusta di antara kita nantinya. (Alah gayamu khaimi bikin mual para istri). Baiklah sekarang saya coba ungkapkan satu fakta perhatian istri kepada diri sendiri dan kepada suami sebelum dan setelah menikah.
Pakaian, Berpakaian dan Tidak Berpakaian.
Guys..!! masih ingat tidak bagaimana penampilan pakaian istrimu dahulu sebelum menikah ? Kalau sudah lupa segera masuk ke akun media sosialnya dan langsung buat pencarian fotonya sebelum tanggal pernikahanmu ya. hehe. Pastinya ada yang berbeda bukan ? Ya, dahulu sebelum menikah, pasanganmu pasti sangat memperhatikan penampilan dan pakaiannya. Bukan dalam arti glamour tapi yang paling sederhana adalah pintar memilih cara berpakaian. Betul tidak ?
Sekarang ? Mungkin tidak. Istrimu sekarang "lebih sering" berdaster ria, memakai jilbab rumahan yang simple, atau sudah lebih sering memakai sarung. Fakta ini memang tidak dapat dibenarkan untuk memandang bahwa istrimu kurang perhatian terhadap cara berpakaian. Para istri pasti dengan segudang argumen akan membantah habis-habisan wacana di atas. Syukur-syukur kamu cuma dilabrak, kalau "jatah" kamu di stop ? Pusing pala berbie jadinya.
Namun demikian, sebagai laki-laki dan logika ini tidak terbantahkan, bahwa laki-laki itu menyukai penampilan wanita yang terjaga dari waktu ke waktu. Lelaki bukan tidak bisa menghargai bahwa umur menjadi faktor penentu penampilan wanita, bukan. Tetapi lelaki juga tidak bisa berbohong bahwa dia menyukai kamu tetap tampil dengan baik, modis dan selalu membanggakan. Dalam beberapa catatan yang saya baca, lelaki itu punya kecenderungan untuk melihat kepintaran seorang perempuan dalam berpakaian. Kalau kecendrungan itu tidak segera diimbangi oleh istri, maka bisa saja nanti suami bakal keceplosan memuji cara perempuan lain berpakaian.
Tidak perlu marah dengan argumen di atas ya, anggap saja ini masukan bagi para istri agar tetap tampil mempesona di mata suami, sekurang-kurangnya sebagai istri kamu sudah menetapkan usulan proposal bulanan agar suami memberi anggaran untuk pakaianmu. Positif bukan ? Redakan amarahmu ya para istri.
Tulisan ini justru akan memperbaiki relasi antara istri dan suami. Mengapa demikian ? semakin para istri sadar tentang cara berpakaian dengan apa yang disukai oleh suaminya, maka terbuka pula peluang kamu bisa berbelanja atau dengan alasan minta tambahan anggaran agar kamu tetap bisa menjaga penampilan dan cara berpakaianmu. Suami itu kalau udah senang, tidak sulit untuk mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli pakaianmu. Aku senang, kamu senang, saatnya kita goyang.
Ma... Kolorku dah kendor ni.
Nah ini ada satu lagi ya, mumpung masih lancar ngetik sepuluh jari, Apaaan tuh ?? Ya, kalau tadi kita bicara tentang perhatian istri dalam berpakaian, mungkin harus kita imbangi juga dengan perhatian istri ke suami dalam hal pakaiannya. Fakta sebagai lelaki, sebelum menikah itu juga sangat perhatian terhadap sempak atau singletnya. G usah dibantah guys. Sekurang-kurangnya merk GT Man kan ? itupun beli yang 3 pcs satu kotak. Dan tidak ada istilahnya Kolor Kendor, kalau kendor pasti dibuang. Ingat Lelaki itu sangat sangat menjaga "Pusaka Masa Depannya", dan tidak akan rela dibungkus pakai yang kendor. Entahlah mungkin pengalaman kecil pernah kejepit resleting, maka trauma. hahaha.
Kalau sebelum menikah, lelaki sangat perhatian kepada segitiganya, setelah jadi suami bagaimana ? ini mungkin sangat relatif guys. Ada yang masih bertahan dengan kebiasaannya, ada pula yang sampai baca tulisan ini sudah tidak pernah beli sempak 3 bulan. Relatif subjektif kata pak hansif. Banyak alasan di balik ini, mengapa suami kadang sudah tidak memberi perhatian khusus lagi kepada pembungkus "masa depan"nya. Anggap saja alasan tersebut adalah karena sekarang lebih fokus mencari nafkah untuk istri dan anak atau yang palinng kurang beralasan bahwa kolor 6 bulan terakhir masih bagus.
Perlu diketahui, bahwa salah satu ciri suami bertanggung jawab adalah mementingkan prioritas untuk keluarganya bahkan untuk dirinya sendiri kadang sering diabaikan. Sekarang coba ingat kembali saat awal-awal menikah atau lebih jauh lagi sebelum menikah. Kamu sebagai pasangan pasti tidak nyaman kan, kalau pas malam minggu atau pas bertandang ke rumah pakaian pasanganmu asal saja. Kamu pasti ingin nanti kalau datang ke rumah adalah harus ganteng wajah dan ganteng pakaian. Kalaupun muka standar, pakai bedaklah sikit biar g item kali saat dibukakan pintu sama orang tua.
Nah sekarang itu, ada baiknya perhatianmu sebagai istri juga menyentuh bagian dari pinggangnya ke bawah. Masak hanya mau "isi"nya doang, belilah pembungkus yang keren untuk suamimu. Pembungkus yang baik akan semakin membuat suami dan "masa depan"nya lebih baik. Fakta penelitian mengatakan bahwa sering tidak bersempak saat bekerja akan rentan terhadap sakit turun perut, hernia dan bakteri mudah menempel disana. Ah ngeri kan ? kalau gara-gara sempak saja, kamu harus kehilangan gairah di atas ranjang. Makanya sebelum itu terjadi jangan biarkan Kolor Suamimu Kendor, Segera pergi ke Swalayan terdekat dan tanyakan Sempak apa yang paling bagus untuk dibeli.
Karena tulisan ini hanya menyentuh cara berpakaian Istri dan Kolor Suami, saya tidak akan menampilkan gambar. Haha. Saya menampilkan gambar-gambar pemandangan saja. Nanti kita lihat esteemian lebih banyak berkomentar terhadap isi tulisan atau gambar. Itung-itung saya bisa survey pelanggan, eh survey minat followers saya.
Dah itu aja, nanti kita cari materi lain lagi ya. jangan lupa ikuti selalu kelas pembelajaran di #esteem-university-indonesia @eu-id ya. Salam hangat selalu dan hormat saya.
What do you think of my photography? I am still an amateur photographer and really need input, criticism and guidance from steemian who has knowledge about photography. I really appreciate if you give me an opinion in comment below. Hopefully in the future I can be better at presenting photography.
Thanks for esteem @esteemapp, kelas saya belajar di @eu-id, @qurator @curie dan @c-squared @odc @photofriend atas apresiasinya yang tinggi terhadap azas originalitas.
My best regard
@khaimi
[The Pictures taken original by me]
[Camera maker : Smartphone Xiaomi Note 3]
[Date taken : Juli 28, 2018]
[Location : Darussalam, Alue Naga, Banda Aceh, Indonesia]
[Author : @khaimi]
For Spirit on Community, please Join Discord below
eSteem Discord
Steemit Indonesian Community Discord
Arteem discord
Silentzen Discord
Sevenfingers discord
Curation Collective Discord
Qurator Discord
Curie Discord
Vote for Witness @good-karma
Vote for Witness @qurator
Vote for Witness @thekitchenfairy
nice shots brother :)
keep going
Yups, thanks for your spirit bro @cityofstars.
Posted using Partiko Android
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Perfect color and balance and beautiful repetition. love your photography.
Thanks soo much @ykdesign. Hope your words make more spirit for me.
Posted using Partiko Android
Kolornya udah bs diganti tu bang biar gak kendor lagi 😂
Hahaha.. Awesomelah kalau tak diganti, kendor is everything.
Posted using Partiko Android
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by khaimi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Nice photography and photo collection.
Yups,, thanks soo much @kamrunnahar. Hope you enjoy it.
Posted using Partiko Android
Saya senang memancing, memancing kerusuhan.
Masak gue disamain dengan ikan, walau ikan sudah berhasil dipancing, merawat membutuhkan biaya lebih besar dari pada umpan pada saat dipancing, wkwkw
Ya bang @khanza.aulia, setidaknya argumen inilah yang bakal muncul saat saya berusaha membongkar relasi suami istri ini. Tp juga sebenarnya logika memancing disini juga sebenarnya merangsang kesadaran dari si pemilik beha dan si empunya kolor agar lebih bijaksana. Makasih udah berkomentar dinpostingan saya bang. Barakallah
Posted using Partiko Android