Selamat Pagi Steemian...
Berikut adalah sebuah Puisi yang menggambarkan tentang keadaan sebuah daerah, dimana masih banyak daerah di Indonesia yang belum mempunyai karakteristiknya sendiri, Masih banyak daerah yang ingin berkembang namun mencohtohkan keadaan daerah ceplakannya (tiruannya) yang juga memiliki keterpurukan yang fatal. Seharusnya jika ingin memajukan sebuah daerah harus melihat dan mempelajari daerah yang memang benar-benar maju.
Nilai APBD atau APBK yang besar selalu menjadi buah bibir dan tarik ulur kepentingan politik dan dianggap salah satu aspek yang membuat pembangun sebuah daerah meningkat, pembangunan yang dilakukan adalah besarnya pembangunan fisik dari pada pembangunan kemandirian masyarakat. pembangunan sebenarnya adalah membangun kesadaran masyarakat untuk mandiri yang di fasilitasikan oleh pemerintah agar tidak bertumpu pada pembangunan yang dilakukannya, hal ini yang membuat banyak daerah itu berceplak - ceplok antara satu dan lainnya.
Saya menulis Puisi ini ketika sehari sebelum kami (Mahasiswa) melakukan Aksi unjuk rasa di sebuah kabupaten di Provinsi Aceh. Saat itu saya bersama teman - teman Aktivis yang lainnya sedang mengadakan forum Diskusi mengenai kondisi daerah yang mengalami kekosongan KAS daerah, bagaimana bisa daerah yang memiliki Anggaran otonomi khusus, APBK nya besar namun kas nya bisa kosong...?
Diskusi itu berjalan baik dan sampai mengnyimpulkan untuk melakukan Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa. Kami berunjuk rasa dengan tuntutan berbagai macam pernyataan sikap diantaranya, rumit dan telatnya pencairan dana desa, bahkan kami menyinggung mengenai Konspirasi "KEK ARUN" yang pada saat itu menuai Pro dan Kontra terhadap PP Nomor 5 Tahun 2017.
Pada aksi berlangsung saya diminta untuk menjadi Orator, saya menolak karena saya memiliki kesibukan lain, namun rekan - rekan meminta saya untuk membacakan sebuah puisi saja yang telah saya tulis pada diskusi dikemarin harinya. pada saat saya membacakan isi puisi tersebut, pihak keamanan dan target aksi menilai isi dari karangan saya adalah bentuk propokatif massa. Aksi kemudian menjadi ricuh dan melukai seoarang anggota Polisi senior karena terkena pecahan kaca. Akhirnya Saya sempat diamankan oleh pihak kepolisian bersama 4 rekan lainnya karena dianggap Provokator.
Hal ini adalah salah satu runtuhnya nilai-nilai demokrasi, yang seakan akan kita menyuarakan demokrasi namun membungkamkan itu dengan tindakan. Berikut Puisinya :
KOTA CEPLAK – CEPLOK
Karya : Muhammad Irvanni Bahri
Kota Ceplak – ceplok
Yang satu ceplak, Yang dua ceplok,
Satu dan dua sama – sama ceplak – ceplok.
Ketika mentari terbit, sinarnya menguliti rakyat buruh tani,
Tensi melebihi gunung merapi,
Terjadi caci – maki,
bertonjok sana – sini,
dan berakhir dengan kematian.
Berbeda dengan kaum Iblis,
Bangun tidur terus mandi, gosok gigi, sarapan pagi dan cium isteri kanan – kiri.
Ohh.. sungguh sadis !
Kota ceplak – ceplok,
Kotanya Nenek – Kakek.
Kotanya Nenek berparuh miskin,
Kotanya Kakek berlagak sinting.
Ketika malam tiba,
Kotanya silau abis dari ujung kiri hingga ujung kanan
Sama – sama bukan kepalang.
Yang malang, yang suang
Kotanya indah sana – sini,
Rakyatnya penuh caci maki
Pemimpinnya pergi sambil onani,
Mencicipi nikmatnya nyonya pertiwi.
Aceh Utara, 23 Mei 2017
Halo, hai @irvanni13! Kami telah upvote yah..
siip terimakasih @puncakbukit
Upvote juga postingan saya yang lain.
This post recieved an upvote from minnowpond. If you would like to recieve upvotes from minnowpond on all your posts, simply FOLLOW @minnowpond
Aktivis!
hahahaha iyalahh yang dosen... @mariskalubis
Congratulations @irvanni13! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Award for the number of comments
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Luarbiasa Bg...
Karya2 yg indah.
Be a winner @irvanni13
oke thanks @photography-2018