Suffered Solar Flare Causes Whales Stranded

in #life7 years ago

In early 2016, there were 29 whales stranded in Europe within two weeks. The results of a recent study say, the event was caused by solar activity.

A solar storm currently affects Earth's high atmosphere. This storm can cause an unexpected victim of the whales. Reported by Space.com, a recent study found, the fatal incident was stranded 29 at the beginning of 2016, possibly due to solar activity. That is, when enormous amounts of energy erupt from the sun in various forms.

The study found, magnetic waves emitted from solar storms can affect the navigation of sperm whales. The confusion of navigation can be deadly if the whales finally swim into waters that are too shallow and trapped.

The National Space Weather Prediction Center reveals, on September 4, 2017, one type of solar coronal mass ejection (CME) erupted from the sun. CME catapultes energized plasma and magnetic fields from the sun's surface to Earth where it can cause fluctuations in the Earth's magnetic field. Migratory animals such as sperm whales, birds, sea turtles all use geomagnetic fields for navigation.

Peristiwa yang memungkinkan menjadi penyebab dari terdamparnya paus tahun lalu, terjadi pada periode 8 Januari hingga 4 Februari 2016, ketika 29 paus sperma jantan (Physeter microcephalus) ditemukan mati atau sekarat di pantai di Jerman, Perancis, Britania Raya, dan Belanda.

Berdasarkan laporan penelitian yang diterbitkan di International Journal of Astrobiology, hasil autopsi pada 22 paus menunjukkan, bahwa paus tersebut tercukupi nutrisinya dan tidak ada tanda-tanda penyakit. Para peneliti mengira jika sistem navigasi yang kacau menjadi penyebab paus-paus itu terdampar karena tidak ada penjelasan lain yang lebih memungkinkan. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana paus sperma menggunakan medan geomagnetik untuk navigasi.

Namun, hewan-hewan itu mungkin memperhitungkan gradien medan magnet Bumi dari kutub ke khatulistiwa, serta arah medan magnet. Hal tersebut tertuang dalam laporan Klaus Heinrich Vanselow dari Kiel University di Jerman.

Vanselow dan rekannya mengumpulkan data dari mangetometer dari wilayah terdamparnya paus, dari Laut Norwegia di Samudra Atlantik Utara, selatan Azores (gugusan pulau di lepas pantai Portugal). Para peneliti menemukan dua badai matahari mengubah medan geometrik lokal. Dua badai matahari itu terjadi 20-21 Desember 2015 dan 31 Desember 2015-1 Januari 2016.

Sementara itu, di Solund, Norwegia, para peneliti menemukan intensitas dari medan magnet berubah dari 51.150 nanotesla (nT) menjadi 51.450 nT dan kemudian turun ke 50.520 nT. Hal itu menunjukkan adanya perubahan lebih dari 900 nT dalam waktu 18 jam, atau hampir sama dengan perubahan gradien yang mungkin saja dialami paus ketika berenang sejauh 460 km dari Shetland ke Norwegia.

Kemudian, badai matahari kedua menyebabkan intensitas lokal naik 230 nT, diikuti penurunan 310 nT. Perubahan itu mirip dengan yang dialami paus sepanjang 277 km perjalanan dari utara ke selatan untuk paus sperma. Selian perubahan intensitas, badai matahari juga mengubah arah medan magnet lokal. Perubahan itu bisa membuat sistem navigasi paus melenceng sekitar 300 km.

Sort:  

Congratulations @intersteemit! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!