Tangisan Mereka, Aneuk Pulo Blang

in #life7 years ago (edited)

Hai steemian kece..
Jumpa lagi. Kali ini saya ingin sedikit mengulas cerita saya mengenai anak-anak Gampong Pulo Blang, Kecamatan Tanah Luas di Aceh Utara.

IMG-20180413-WA0268.jpg

Mereka -Aneuk Gampong Pulo Blang- adalah anak-anak ceria yang memiliki masa depan cerah. Itu pendapatku, dan tidak hanya sebatas sebuah pendapat. Karena terbukti pada saat aku dan 14 orang rekanku yang dapat langsung berbaur bersama mereka pada hari kedua juga ketiga.

Itu memang bukan alasan yang kuat juga sih, sehingga aku dapat memberikan penilaian seperti tadi. Tapi bagiku, ada hal-hal luar biasa lainnya yang ku alami saat berhadapan dengan mereka selama 30 hari bersama. Banyak hal, dan bukan hanya satu hari kami di sana menghadapi mereka. Dengan sikap dan tabiat yang berbeda-beda, namun tetap saja mereka punya cita dan asa. Dan hal itu mereka tunjukkan pada ku dan 14 orang rekanku.

Contohnya saja, di hari kedua. Kami belum mengetahui apa yang hendak kami lakukan di Gampong yang baru saja kami duduki tersebut. Namun dengan kedatangan mereka yang berbondong-bondong karena penasaran ingin melihat kami sebagai pendatang, akhirnya kami mendapatkan ide untuk membuat kegiatan sosialisasi serta perkenalan bersama aneuk gampong. Dengan adanya kegiatan ini, akhirnya kami bisa mendapatkan catatan penting untuk bersikap pada anak Gampong yang terdiri dari hanya 28 kepala keluarga tersebut.

Ya, Gampong yang terbilang sangat kecil. Namun, kecilnya gampong tersebut tidak menandai bahwa mereka, aneuk gampong juga berjiwa kecil. Bahkan jiwa yang mereka miliki teramat besar menurutku.

Bayangkan saja, saat perkenalan bersama mereka, salah seorang anak yang bernama Rafi sangat antusias dan dapat membangkitkan antusias dari teman-temannya bahkan 14 orang rekan KKN ku. Begini isi dialognya:
Suriyadi: Yok, silahkan perkenalkan namanya..
Rafi : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Rafi, kelas 1 SD. Cita-cita saya ingin menjadi tentara...!!
Suriyadi dan semua rekan KKN: whooaaa... (terkesima)
Suriadi : Kenapa Rafi mau menjadi tentara cita-citanya..??
Rafi : Karena saya anak agam...!! (Krena saya anak laki-laki)
semua : Keren..!! (tepuk tangan)

IMG-20180412-WA0191.jpg

Nah, jelas. Rafi punya cita-cita. Alasannya yang teramat singkat sangatlah luar biasa dan berambisi. Andaikan yang memberikan jawaban seperti itu adalah seorang mahasiswa atau siswa tingkat SLTA, mungkin saja hal tersebut tidak amat berkesan. Tapi terbayangkah bahwa yang baru saja memberikan jawaban itu anak kelas satu SD.?? ini adalah bukti nyata bahwa mereka -Aneuk Gampong Pulo Blang- memiliki ambisi yang teramat kuat.

baru satu, belum lagi Mukhtaridza yang kelas 6 SD memiliki cita ingin membangun gampongnya. Dengan latar belakang yang ia ceritakan bahwa di luar sana teramat banyak orang yang membully dan menertawakan gampongnya yang amat tertinggal. Dia tidak peduli, bahkan ia selalu mengeksplorasi kehebatan kasih sayang dan kepedulian antar satu sama lain yang ditunjukkan oleh masyarakat gampongnya. Sehingga ia merasa tak pernah kekurangan satu apapun jua.

IMG-20180414-WA0119.jpg

Begitu juga para gadis kembang desa yang kami temui. Mereka pun ternyata tidak mau jatuh dan kalah ataupun tertinggal dengan para lelakinya. seperti Fajri, Neli juga mawar. Rena, Ulfia, Desi, Nela dan yang lainnya. Mereka nampak terlalu ambisius dalam setiap kegiatan yang kami buat. Sehingga tak heran, jika saat malam terakhir kami mengadakan perpisahan mereka semua menangis bersimbah air mata. Semuanya. Bahkan air mata mereka menganak sungai dari pelupuk hingga ke pelipisnya.

Mereka menangis sejadi-jadinya, bahkan langsung memelukku dan 14 orang rekanku dengan erat. Aku yang sedari awal tak ingin menangis, dan berusaha menguatkan mereka, akhirnya bersimbah, basah dan tak mampu menahan cegukan. Ya, ada tiga anak yang membuatku menjadi seperti itu. Fajri, sang gadis berlesung pipi. Redza, sang murid pertama yang memanggilku guru dengan haru. serta Neli, gadis berambut panjang, sahabat fajri yang selalu ingin bersamaku.

Malam itu mereka benar-benar menangis, menghuyu-huyu memanggil namaku. Bahkan di saat telah tenang, Fajri kembali menangis di sisi ruangan sembari memanggil namaku dalam cegukan tangisnya.

"Kak I...im....huuu...uuu...huuu" begitulah ia memanggilku. Bahkan kala ku tidak terlalu memperhatikannya sekalipun, ia kembali terhuyu sehingga Azmi yang memanggilku dengan teriakannya. Barulah ku tersadar, dan langsung berlari tuk menenangkannya.

Karena menangis, malam itu mataku menjadi sedikit kabur pandangannya. Sehingga hampir saja aku terjatuh saat berlari ke arah fajri yang cegukan di tengah malam itu. Aku tak mampu menahan dan membendung tangisannya. Saat ku pejamkan mataku pun, wajah cerianyalah yang tergambar. ia terlalu melekat di dasar ingatanku. Hingga ku tak mampu lepaskan eratnya pelukan yang akhirnya membuatnya kembali tenang.

Entahlah, semua yang ku tuliskan adalah kerinduanku. Padahal baru selang dua hari aku tak berada di sana bersama mereka. Mereka pun sepertinya juga sama. Dalam dua hari ini aku mendapatkan telepon dari no baru yang tak ku kenal. dan ternyata itu mereka. Fajri dan Hera.

Aku pun teringat akan cerita ibunya saat malam perpisahan itu. Ia bercerita, bahwa setiap malam dari malam pertama Fajri bertemu denganku, ia selalu saja menceritakan tentangku pada ibunya. Baik di saat makan, bahkan menjelang tidur sekalipun. Namakulah yang paling pertama yang ia ceritakan pada ibunya. Tak ayal jika malam itu ia menangis terhuyu amat dalam sembari memanggil namaku. Terlebih lagi saat itu ia juga mengatakan bahwa sulit untuk melupakanku, karena akulah orang pertama yang menanyai namanya kala pertama ku di sana.

Aku bahagia bisa mengenali mereka. Menjadi kakak, sahabat, orangtua bahkan guru untuk mereka. Walau belum banyak yang ku lakukan, tapi aku bertekad akan melakukan hal yang lebih bermanfaat lagi, tidak hanya untuk mereka, tapi juga anak-anak lainnya. Karena dari merekalah aku belajar, bahwa masih banyak anak-anak desa lainnya yang membutuhkan perhatian juga kasih sayang dari kita semua.

Untuk hari ini cukup sekian ya guys..
Insyaallah cerita ini akan ku lanjutkan pada lembar lainnya. Dan kesempatan selanjutnya. Terimakasih sudah berlabuh dan membaca cerita ku hari ini ya.

Dont forget Upvote, Follow and Resteem jika bermanfaat. See ya..

Sort:  

Congratulations @imrhatussholihah! You have received a personal award!

1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @imrhatussholihah! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!