*Aksi Dukungan Terhadap Kapolres Aceh Utara
GEUNTA.COM, Banda Aceh – Ratusan masyarakat yang menamakan diri sebagai pencinta Syariat Islam, mendesak Pemerintah Aceh, DPRA, DPR-RI dan DPD-RI untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam di Aceh serta menolak Bisesksual, Transgender dan Transeksual (LGBT) dan membuat regulasi untuk pembinaan mereka yang sudah terlanjur berprilaku menyimpang.
Penolakan terhadap LGBT di Aceh serta mendukung aksi Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan wilayatul hisbah (WH) dua hari lalu disampaikan para pengunjuk rasa dalam aksi seusai shalat, Jumat (2/2) di depan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Baca Juga : Tangkap Bencong, Kapolres Aceh Utara Diperiksa
Dalam aksi itu masyarakat sangat mendukung kegiatan razia operasi penyakit masyarakat (PEKAT) yang dilakukan oleh Polres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan wilayatul hisbah (WH) serta menolak perilaku penyimpangan LGBT di Aceh.
Koordinator aksi dari kalangan mahasiswa Muzauwin dalam orasinya menyebutkan LGBT haram di tanah Aceh, dan LGBT harus di basmi dari Negeri Syariat sebagai Serambi Mekkah, penegak hukum harus berani mengambil sikap dalam melakukan pemberantasan LGBT, jangan takut dengan pekerja HAM.
Baca Juga : Status Bupati Aceh Besar ini Nyentil Gubernur dan DPRA
Apa yang dilakukan Kapolres Aceh Utara harus di dukung oleh semua rakyat Aceh, karena telah berani menegakkan syariat dan berhasil membina 12 waria yang berprilaku menyimpang. Ini sebagai bukti aparat di Aceh Utara ikut menjaga kekhususan Aceh dalam pelaksanaan syariat Islam.Tindakan ini sejalan dengan undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh dan Qanun pelaksanaan Syariat Islam.
Koordinator aksi dari pencinta syariat Marsyuddin Ishak dalam orasinya juga mendukung langkah Kapolres Aceh Utara, karena apa yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari laporan tokoh agama dan tokoh masyrakat di Aceh Utara, yang selama ini sudah sangat meresahkan terhadap keberadaan para waria dan LGBT di kabupaten tersebut.
“Masyarakat Aceh bersama AKBP Untung Sangaji semua mendukung pembinaan LGBT yang dilakukan aparat penegak hukum”, tegasnya.
Dalam aksi itu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga ikur ber orasi seraya mengatakan kita tidak benci dengan orang gay, kita tidak benci orang transgender kita tidak tahu orang nya tapi kita sangat benci terhadap prilaku dan perbuatannya dan apabila di dapatkan maka harus dihukum arena perbuatan itu selain malawan hukum agama juga sangat tidak berprilaku mendidik.
Memang sudah sepatutnya kita kasih dukungan penuh, demi kebaikan anak cucu kita nantinya.
Lgbt sudah mulai berani unjuk gigi di bumi bersyariat. Tidak boleh di biarkan. Dalam hal ini Pemerintah harus tegas, karena mereka yang punya kekuatan untuk hal yang demikian. Kita masyarakat hanya bisa berdoa dan memberi dukungan.
Pemerintah juga perlu menyiapkan tindakan yang tegas dalam bentuk produk hukum yg riil kepada pelaku LGBT, soalnya adanya LGBT cepat atau lambat akan menjadi pesakitan moral generasi bangsa kedepan. Nyan ban.