We Find the Answers with the Sweat
It’s not all question marks should end with a dot. Sometimes it ends with dots for more choices and a more colorful life. Our task is to fill the dots, dots, and points with all the things that benefit ourselves, the family, the gratitude for others. What a beautiful life full of selflessness to others.
It often happens, a question mark ends with a thousand question marks so we don't stop looking and digging. When we try to break up a question mark, after devoting all our attention, time, energy, thought and even cost, we finally find more question marks. Arranged in front, left the side, and right side. Question piles are also scattered above and below. Looking back, we also find so many unanswered questions.
Do we have to recede back to answer everything, or leave a myriad of question marks in the history of life and hope to find the answer in the future without having to devote time, energy, mind, let alone costs?
There are times when we find answers to riddles by coincidence. Say, nature works and thrusts answers on the table. Religious people assume God has made a decision, giving answers that have long been an unsolved puzzle.
In the life, we will always witness and find such situations. However, do not "burden" God with our question mark. Try to find the answer, then pray for God to make the road easier.
Don't complains about the many question marks throughout life. Instead, we must be grateful to get so many question marks. Life is a devotion to answering questions to the end. This is an opportunity to gain new knowledge, get new mental strength, get new friends, and new wealth in whatever form.
THE history has proved that people who are diligently seeking answers to a single question mark are remembered all the time. Isaac Newton only answered one question, why did apples fall down instead of up or float? Simple question, but the answer is really complicated. If Newton stops, then we can never find evidence of gravitational force, or it could be someone else who will find it. Newton chose to fight even though from a young age there were no positive aspects that supported his success (born prematurely and abandoned his mother who remarried).
Every time has a different question mark. Everyone has a different question mark. This is not how big and how many questions marks your face, but how you handle them. If you keep quiet and forget, then you will never find an answer. Remove sweat to get answers and give to others so that life is more useful. If you want to patent the answer, go ahead because it has helped others.
When the question mark ends with an exclamation point, that's where we stop just before deciding to take one point, a thousand points, one question, one thousand questions, or even a thousand exclamations. There is no ideal choice, no rational choice, and rationality is a question mark. That's how life goes.[]
Aceh, Indonesia, July 24, 2018.
Membaca Tanda
Tidak semua tanda tanya harus berakhir dengan titik. Terkadang malah berakhir dengan titik-titik agar lebih banyak pilihan dan hidup lebih berwarna. Tugas kita adalah mengisi titik-titik, titik-titik, dan titik-titik itu dengan semua hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, syukur-syukur bagi orang lain. Betapa indahnya kehidupan yang penuh dengan kebaikan tanpa pamrih kepada orang lain.
Sering terjadi, satu tanda tanya berakhir dengan seribu tanda tanya agar kita tak henti mencari dan menggali. Ketika kita coba memecah satu tanda tanya, setelah mencurahkan seluruh perhatian, waktu, tenaga, pikiran bahkan biaya, pada akhirnya kita menemukan lebih banyak tanda tanya. Tersusun di hadapan, di samping kiri, dan samping kanan. Tumpukan tanya tanya juga berserakan di atas dan di bawah. Ketika menoleh ke belakang, kita juga menemukan begitu banyak tanda tanya yang belum terjawab.
Apakah kita harus surut ke belakang untuk menjawab semuanya, atau meninggalkan segudang tanda tanya dalam sejarah kehidupan dan berharap akan menemukan jawabannya di masa mendatang tanpa harus mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, apalagi biaya?
Ada kalanya memang kita menemukan jawaban terhadap teka-teki secara kebetulan. Katakanlah, alam yang bekerja dan menyodorkan jawaban di atas meja. Orang taat beragama beranggapan, Tuhan sudah membuat keputusan, memberikan jawaban yang sekian lama menjadi teka-teki tak terpecahkan.
Dalam kehidupan, kita akan selalu menyaksikan dan menemukan situasi seperti itu. Namun, jangan “membebani” Tuhan dengan tanda tanya kita. Berusahalah menemukan jawabannya, lalu berdoa akan Tuhan memudahkan jalan.
Jangan pernah mengeluh dengan banyaknya tanda tanya di sepanjang kehidupan. Justru kita harus bersyukur mendapatkan begitu banyak tanda tanya. Hidup adalah pengabdian untuk menjawab tanda tanya sampai tuntas. Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru, mendapatkan kekuatan mental baru, mendapatkan sahabat baru, dan kekayaan baru entah dalam bentuk apa pun.
SEJARAH sudah membuktikan, orang yang tekun mencari jawaban terhadap satu tanda tanya saja dikenang sepanjang masa. Isaac Newton hanya menjawab satu pertanyaan, mengapa buah apel jatuh ke bawah dan bukannya ke atas atau melayang? Pertanyaan sederhana, tetapi jawabannya sungguh rumit. Kalau Newton berhenti, maka kita tidak pernah bisa menemukan bukti adanya gaya gravitasi, atau bisa jadi orang lain yang akan menemukannya. Newton memilih berjuang meski sejak kecil tidak terlihat aspek positif yang mendukung keberhasilannya (lahir prematur dan ditinggalkan ibunya yang menikah lagi).
Setiap masa memiliki tanda tanya berbeda. Setiap orang memiliki tanda tanya berbeda. Ini bukan seberapa besar dan seberapa banyak tanda tanya yang Anda hadapi, melainkan bagaimana Anda mengatasinya. Kalau Anda diam dan melupakan, maka Anda tidak akan pernah menemukan jawaban. Keluarkan keringat untuk mendapatkan jawaban dan berikanlah kepada orang lain agar hidup ini lebih bermanfaat. Kalau Anda ingin mematenkan jawaban, silakan saja sebab itu pun sudah membantu orang lain.
Tatkala tanda tanya berakhir dengan tanda seru, di situlah kita berhenti sesaat sebelum memutuskan untuk mengambil satu titik, seribu titik, satu tanya, seribu tanya, atau bahkan seribu seru. Tak ada pilihan ideal, yang ada pilihan rasional, dan rasionalitas adalah tanda tanya. Begitulah kehidupan berjalan.[]
Lhokseumawe, 24 Juli 2018.
@mukhtarilyas, variasi hidup dengan seribu tanda tanya mewarnai hidup ini bang @ayijufridar, tapi sanggupkah kita menjawab satu tanda tanya yang bisa mewarnai dan menerangi hidup. Untuk itu butuh pemikiran, saya setuju malah filusuf berkata "Berpikir maka aku Ada".
Ada tanda tanya besar, ada tanda tanya kecil. Sebuah tanda tanya kecil belum tentu membutuhkan jawaban yang sederhana. Tapi saya percaya, setiap tanda tanya pasti ada jawabannya. Terima kasih @mukhtarilyas. Saleum.
Tentu banyak tanda tanya dalam kehidupan kita. Tidak akan menyelesaikan masalah jika tanda tanya tidak diisi dengan jawaban.
Hidup hanya menjawab tanda tanya. Sekali berarti, setelah itu mati, seperti puisi Chairil Anwar.
@ayijufridar this is very intersted post.
Tanda meninggalkan pertanda,
Tanda-tanda
Great! Berhenti berarti mati, "takdir bisa dirubah dengan doa dan usaha", begitu katanya
Posted using Partiko Android
Dalam kehidupan nyata, banyak orang yang tak mampu membaca tanda. Bahkan berakhir mengenaskan. Penting kiranya mengasah kemampuan diri tuk membaca tanda, khususnya tanda-tanda kehidupan.
😀😀😀😀
Akan sangat baguss dan Indah jika tulisan ini diperpanjang menjadi novel, Pak @ayijufridar.. :)
Kalo ada orang yang terus mempertanyakan sesuatu, tidak pernah berhenti, dan puas terhadap apa yang sudah ditemukannya, maka itulah ciri-ciri orang yang kritis dan penuh rasa ingin tahu (curiosity). Walopun memang ada jawaban-jawaban yang terkdang tidak sesuai dengan ekspektasi, setidaknya ada karena telah mencoba mencari daripada tak sama sekali (menjadi penasaran yang menyiksa).
Dalam dunia pendidikan, anak banyak nanya itu bagus karena dianggap kritis, punya rasa ingin tahu, dan meningkat kreatifitasnya karena selalu belajar menemukan sesuatu yang baru/ berbeda berasal dari hasil "pertanyaan-pertanyaan" yang telah di desain olehnya sebelumnya. Namun, dlam beberapa kasus, anak banyak nanya malah dianggap "komplain". hehehehehehe..What a life!
Ini begitu menggena saya bang @ayijufridar, segenap pertanyaan yang terkadang membuat saya frustasi karna tak kunjung menemukan jawabannya.
Kenapa saya tidak sukses seperti orang lain?
Apakah saya salah bisa seperti mereka, Tuhan?