Matahari mulai menenggelamkan cahaya nya di suatu sore itu, dengan pemandangan langit yang mulai kemerah-merahan ketika di sebuah kantin yang tak jauh dari sebuah kampus seorang mahasiswa dengan panggilan akrab Je nama panggilan sehari-hari nya ingin beranjak pulang ke rumah.
Setelah membayar uang minum ke kasir di kantin lalu mengambil tas serta memasukkan laptopnya dan pergi meninggalkan kawan-kawan, dilengkapi senyuman kecil sambil berpamitan pulang sesama kawan.
Lalu setelah lima langkah keluar dari pintu dengan penuh percaya diri ingin kembali pulang kerumah. Penuh harap dan tanpa di sangka tentunya tiba-tiba beberapa langkah terhenti selanjutnya diikuti dengan suara bruuuum !!! Suara gemuruh lantai parit yang ditutupi cor semen ambruk ke dalam diikuti Je yang ikut terjatuh bersamaan dengan parit semen itu.
Aduuuh !!!
Aduuuuhhhh !!! (Terdengar jeritan dari luar kantin)
Jeritan itu terdengar dengan diikuti rintihan kesakitan ternyata Je jatuh tersungkur ke dalam parit dengan memegang rerumputan yang tumbuh di sekeliling parit itu, namundengan segala kemalangan serta harapan pupus sudah dihari itu. Lalu berselang beberapa menit keluar beberapa kawan nya yang saat itu sedang menikmati seseduh teh manis dingin mencari suara jeritan yang terisak-isak.
Salah seorang kawannya dengan tertawa menunjuk ke arah parit dan berkata "Je jatuh ke parit" diikuti dengan suara tertawanya. Tak lama kemudian beberapa kawannya ikut melihat ke arah yang dituju itu tanpa di komandoi juga ikut tertawa.
Lalu berhenti dari kesenangan kecil itu melihat Je yang beberapa menit hampa di dalam parit ditarik perlahan oleh kawannya yang masih diikuti tertawa kecil juga oleh beberapa kawannya yang lain.
Ada yang menariknya ke atas memegang di tangannya, "ngapain kamu Je" tanya seorang kawan Je yang masih diikuti tertawa kecil juga.
Je pun berhasil diangkat ke atas lagi dengan beberapa bantuan kawan-kawannya lalu beberapa bagian yang di rasa sakit oleh Je ternyata siku nya meninggalkan memar kecil berwarna kemerahan sebeleh kanan mungkin akibat terkena benturan saat jatuh tadi.
Namun ada hal yang menarik dan lucu saat kejadian naas itu di alami Je yaitu celana sebelah kanan robek sepanjang 30 cm lebih kurang. Lucu dan malang kelihatannya nasib si Je dihari itu.
Sambil menahan rerintihan luka memar di siku dan menutup celana nya yang robek Je menceritakan kejadian naas dialami nya kepada kawan-kawannya. Setelah panjang dan lebar diceritakan Je berpamitan pulang dengan kembali menebar senyuman kecil yang terluka.
Dihidupkan motor nya lalu pergi meninggalkan kenangan pahit yang di alami nya hari ini dan mungkin momen kecil itu akan selalu di ingat olehnya untuk terus berhati-hati.
Terimakasih para steemian yang telah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini. Salam saya @aulialiar