Kunci Rumah Hilang dan Ajaibnya Sebuah Doa

in #life6 years ago

Hal yang paling menjengkelkan adalah kunci rumah hilang menjelang waktu berbuka tiba, dan itu terjadi pada Kamis (24/5/2018) malam alias malam Jumat. Aku panik tidak karuan dan nyaris tak sempat berbuka.

Kami menggulung lapak bubur kanji ketika jarum jam menunjuk pada angka 6 lewat 30 menit. Artinya, lebih kurang 15 menit lagi waktu berbuka tiba. Dari Lampaseh Kota, kami pulang ke rumah yang berupa apartemen di Keudah. Aku tiba di rumah lebih cepat lima menit dari istriku, dan saat bersiap-siap membuka pintu, satu masalah besar muncul: kunci tidak berada di saku celana. Dan, setelah berulang kali merogoh saku celana, kunci rumah tak juga ditemukan.

IMG_20180524_141955.jpg

Bersama si kecil, aku memeriksa seisi dalam mobil, mencari kunci seperti orang kerasukan bakal mendapatkan emas atau perak. Aku ingat beberapa kali merogoh kantung saat berada di dalam mobil, dan sangat yakin kalau kunci itu jatuh di dalam mobil. Setelah semua sisi kuperiksa, kunci tak juga diketemukan. Lalu, aku kembali ke rumah memeriksa siapa tahu kuncinya jatuh tak jauh dari pintu. Nihil.

Kemudian, istriku tiba dan penasaran melihat aku dan sikecil yang tidak juga masuk ke dalam rumah padahal waktu berbuka tinggal 5 menit lagi. "Kunci hilang," kataku. Istriku nampak kesal dan kecewa. Aku minta dia memeriksa kantong celananya, siapa tahu terselip di sana. Tidak ada juga.

Aku kembali ke toko Bereh di Lampaseh Kota, tempat di mana lapak berjualan kami berada. Aku periksa di setiap sudut aspal dan lantai, namun yang dicari tak juga didapat. Malah, senti demi senti aku memeriksa dengan teliti, di mana benda sekecil apapun tak bakal luput dari penglihatan. Pencarian ini gagal. Aku ingat, tiga kali aku bolak-balik antara mobil dan lapak jualan di depan toko Bereh. Hasilnya tetap nihil.

IMG_20180524_171050 (1).jpg
Setelah berbuka dengan seteguk air, di mana dua sunnah nabi aku langgar sekaligus (menyegerakan berbuka, dan berbuka dengan yang manis). Aku kembali lagi ke toko Bereh dan memeriksa di bawah kursi panteue bambu, memanfaatkan cahaya dari handphone. Tidak ada juga. Waktu salat Magrib sudah berlalu beberapa menit. Seusai @siagamz salat Magrib, aku meminta izin untuk salat di situ juga.

"Siapa tahu dapat ilham dari salat," kataku. Chairul Munadi alias @siagamz tampak tersenyum. "Nyan baro beutoi," katanya, yang bersiap-siap untuk makan.

Seusai salat, aku mencari kunci rumah sekali lagi di lokasi itu. Namun, yang dicari seperti Edi Tansil bersembunyi, tak bisa ditemukan. Aku berdoa kepada Allah, agar kuncinya segera bisa kutemukan. Soalnya, istri dan anakku sudah tak sanggup lagi menunggu di depan rumah seperti para peminta di rumah anggota dewan terhormat yang tak dibukakan pintunya.

Pulang ke rumah, aku periksa seisi mobil sekali lagi. Soalnya, jika di setiap sudut di depan toko Bereh tidak ada, berarti kunci itu pastilah ada di dalam mobil. Aku periksa di bawah tempat duduk, depan dan belakang. Lalu, aku memeriksa lebih teliti di bawah kursi sopir. Merogoh ke dalam kantung penutup tempat duduk. Aha! Ketika aku menyentuh bagian bawah, terdengar sebuah bunyi besi beradu besi. "Di sini rupanya kau ngumpet, jahannam!"

IMG_20180517_171506.jpg
Begitulah keajaiban sebuah doa, doa di bulan ramadan. Kunci rumah itu bukanlah seperti Si Ujud yang bisa mengelabui Anak Haram dalam Kura-kura Berjanggut, novel karya @marabunta yang membuatku mengorupsi jatah waktu untuk tidur. Saking tersihirnya, novel itu nyaris saja aku celup ke dalam bubur kanji yang menunggu matang, dan aku ingin meminum airnya biar segera tuntas kubaca![]

Sort:  

Tak bisa kubayangkan kalau Kura-kura Berjenggot itu sampai nyemplung ke kanji rumbi.

Ha ha, beruntung shalatnya selesai, barang gadoh biasa deuh lam sembahyang. Tengeh sembahyang tingat teuma, pakiban cara.!

hahaha brat jahannam...saking jahannamnya harus buka puasa dilapak jualan..

Doa merupakan cara kita dekat dengan tuhan

Hahahaha... untung dapat lagi, sayang anak istri Uda capek tuh😄

sang bit keuh mangat kanji rumbi, rupa jih rahasia reseb bak kura kura berjenggot

Untung tidak berbuka dengan menu Kamaria di menara kabut.

Oma, han ta teujuet beurangkaho nyan, peunajoh Anak Haram haha

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by acehpungo from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.