Kopi itu pahit, tapi disitulah letak kenikmatannya maka tak jarang para pecandu kopi sengaja memesan kopi dengan pesan tambahan jangan terlalu banyak gula. Layaknya kehidupan didunia, semakin pahit (serba kekurangan) justru disitulah letak kenikmatannya sesungguhnya bagi orang-orang yang bersyukur, sebab dengan segala keterbatasan kita bisa berpikir untuk terus berjuang bangkit melawan kepahitan hidup dan tidak heran banyak orang-orang sukses di dunia ini pernah berada pada titik paling rendah dalam penilaian manusia. Padahal jika berpikir dengan akal sehat justru orang-orang seperti inilah memiliki kenikmatan yang sesungguhnya, yang mana mereka dengan keterbatasannya mampu berpikir dan mengekploitasi diri hingga menjadi pemenang dan bangkit dari kepahitan dunia menurut pandangan manusia.
Bila kopi bisa manis jika disuguhkan dengan gula tentu kepahitan hidup juga bisa manis dengan bersyukur, sebab dengan bersyukur kita ridha terhadap apa yang telah Allah takdirkan dan tidak berekspetasi terlalu berlebihan karena jika ekspetasi tak sesuai realita bagi mereka yang lemah imannya akan down dan menyerah pada kepahitan. Kitasepakat dan percaya Allah itu maha kuasa, yang mengatur segala hal di dunia, jika paham begitu mengapa kita harus tunduk dan menyerah pada keterbatasan? Bukankan kita hamba dari yang maha kaya? Bukankah kita punya kekuatan doa yang sangat menakjubkan? Kenapa kita tidak penduli tentang itu, sebagai makluk paling tinggi derajatnya percayalah Allah telah mempersiapkan segala yang baik untuk kita, dan Allah tidak memberi apa yang kita inginkan tetapi Allah tau apa yang hambanya butuhkan. Berdoa dan berusahalah niscaya kamu akan mendapat kabar bahagia.