Artikel Konflik Sosial pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi

in #konflik6 years ago (edited)


PENDAHULUAN
Novel dan Konflik sosial merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Konflik sosial terjadi dalam kehidupan masyarakat dan terdapat pada karya sastra misalnya pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi. Pada dasarnya konflik adalah Istilah “konflik” secara etimologis berasal dari bahasa Latin “con” yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian, “konflik” dalam kehidupan sosial berarti benturan kepentingan, keinginan, pendapat, dan lain-lain yang melibatkan dua pihak atau lebih (Setiadi dan Kolip 2011:347).
Menurut Pruit dan Rubin mengutip definisi Webster yang ke dua yakni, konflik berarti persepsi mengenai kepentingan (perceived divergence of interest), atau suatu kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihakyang berkonflik tidak dapat dicapai secara stimultan. Pruit dan Rubin memilih batasan ini karena mereka mengangap sebagai batasan yang paling tepat membangun sebuah teori. Jika memahami konflik pada dimensi ini, maka unsur-unsur yang ada di dalam konflik adalah persepsi, aspirasi, dan aktor yang terlibat di dalamnya.
Menurut Coser, konflik itu bersifat fungsional (baik) dan bersifat disfungsional bagi hubungan-hubungan dan struktur yang tidak terangkum dalam sistem sosial sebagai suatu keseluruhan. Perhatian Coser cenderung melihat dari sisi fungsi bukan dari sisi disfungsinya. Karena Coser mendefinisikan konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisasi atau dilangsungkan, atau dieliminasi singan-saingannya. Jadi, hal-hal yang esensial tidak perlu dipertentangkan. Dengan demikin, dinyatakan bahwa konsekuensi konflik sosial akan mengarah pada peningkatan dan bukan kemerosotan, adaptasi atau penyesuaian baik hubungan sosial yang spesifik maupun pada kelompok secara keseluruhan.
Konflik yang mengancam kondisi pecah belah bukanlah konflik melainkan kekacauan struktur itu sendiri, yang mendorong adanya permusuhan yang terakumulasi dan tertuju pada suatu garis pokok perpecahan. Konflik juga dapat menimbulkan berbagai masalah yakni, kejahatan, kemiskinan, dan diskriminasi Sutaryo(1992) (dalam Wiraman, 2012).
Menurut Boulding (1962) (dalam Liliweri, 2005:301). Cara mengakhiri atau menyelesaiakn konflik, yakni: (1) menghindar; (2) menaklukan; (3) mengakhiri konflik sesuai prosedur, termasuk rekonsiliasi, kompromi dengan memberikan jaminan tertentu. Langkah pertama manajemen konflik adalah mengakui bahwa situasi konflik itu memang ada, dan konflik tidak dapat ditolak sehingga harus diselesaikan. Boulding menjelaskan bahwa cara pertama “ menghindari konflik” adalah menawarkan sebuah kemungkinan pilihan sebagai jawaban terbaik. Tapi harus diperhatikan langkah ini bersifat sementara agar dua pihak bisa mencari jalan terbaik dalam mengakiri konflik.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. sebab penelitian pada dasarnya melibatkan gejala sosial yang relevan. Ratna(2004:47).
Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek. Data pada penelitian ini berupa kata, kalimat,dan paragraf atau dapat juga berupa kutipan-kutipan. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Rantau 1Muara, karya Ahmad Fuadi cetakan keenam, September 2013. Dan diterbitkann oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian terhadap novel sebagai metode ilmiah. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan, yang secara keseluruhan memanfaatkan penafsiran dan menyajikan dalam bentuk deskripsi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konflik sosial pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi terdapat berbagai permasalahan di antaranya: Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi dibagi menjadi empat bagian yaitu kebutuhan, kehormatan, kekuasaan, dan ideologi. Konflik yang dilatar belakangi oleh kebutuhan yakni: a) kebutuhan primer; b) kebutuhan tersier. Konflik sosial yang dilatar belakangi kehormatan meliputi harga diri. Konflik sosial yang dilatar belakangi kekuasaan yakni: a) kewibawaan dan, b) wewenang. Dan konflik sosial yang dilatar belakangi ideologi yaitu, norma. Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi meliputi: kejahatan, kemiskinan, hinaan, penindasan, dan diskriminasi. Dan penyelesaiannya dengan cara Menghindar (menawarkan sebuah pilihan), Menakklukan, Mengakhiri konflik sesuai prosedur, termasuk rekonsiliasi, dan kompromi.

  1. Kebutuhan
    Menurut Rahman(2011) (dalam Jamaludin, 2015:34) ketidakseimbangan hubungan-hubungan dapat memicu terjadinya konflik sosial. Seperti kesenjangan sosial, kurang meratnya kemakmuran,misalnya kebutuhan. Kebutuhan dibagi. Kebutuhan primer dan kebutuhan tersier.
    a. Kebutuhan Primer menurut KBBI V yakni, kebutuhan yang utama yang harus dipenuhi. Berikut kutipan kebutuhan primer yang disebabkan oleh kebutuhan pokok:
    (1) Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial
    Kebutuhan primer merupakan salah satu faktor terjadinya konflik sosial. Seperti pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi berikut kutipannya.
    “Hari ini aku tahu, krismon telah menusuk ulu hatiku, ketika uang yang ada didompetku hanya cukup untuk membeli makan siang hari ini. Semua tabunganku di masa makmur dulu tidak bersisa lagi. Sudah sebulan pula aku tidak mengirim uang sekolah untuk adik-adikku dan sudah dua minggu aku menundah pembayaran uang kos.”
    (Fuadi, 2013:23)
    Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa Tabungan yang dimiliki Alif ketika hidupnya makmur dulu sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari. Sudah satu bulan Alif tidak bisa mengirim uang untuk biaya sekolah adik-adiknya. Alif juga menunda pembayaran uang kos selama dua minggu.
    (2) Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial
    Konflik sosial yang disebabkan oleh kebutuhan primer adalah kejahatan. Berikut kutipannya:
    “Kartu yang aku sodorkan sudah hilang ditelanyya. Dia adalah mesin yang akan mematuhiku. Aku tekan tombol angka-angka itu. Respons mesin ini merengek lalu memuntahkan berlembar-lembar puluhan ribu rupiah ditanganku.”
    (Fuadi, 2013:24)
    Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa, dampak Alif memasukkan kartu ke dalam mesin itu dan mesin itu mengeluarkan berlembar-lembar uang lima puluh ribuan.
    Berikut penyelesaian dari dampak konflik sosial yang ditimbulkan:
    Konflik sosial yang disebabkan oleh kebutuhan primer dapat diselesaikan dengan cara menghindar (menawarkan sebuah pilihan yang terbaik) sebagai berikut.
    ‘Surat buat Alif Fikri.’ Aku menghela napas lega. Aku kenal suaranya. Pak Imin.’
    ‘Terima kasih Pak.’
    ‘Silahkan diteken disini,’ kata Pak Imin menunjukkan kertas dengan jempolnya. Aku tanda tangani dengan kurang bergairah. Ah, mungkin pil pahit bersalut gula lagi aku timang tapi aku ragu untuk membukanya. Logo diamplop surat ini sangat kukenal. Ini logo majalah berita nasional yang prestisius, mungkin hanya setiap jurnalis ingin bekerja di sana.
    (Fuadi, 2013: 37)
    Berdasarkan kutipan di atas, dapat dijelaskan bahwa, petugas itu akhirnya pergi setelah, Alif berjanji untuk menyicil uang yang dia ambil dari kartu kredit. Petugas itu mengancam Alif dengan cukup keras, apabila Alif tidak segera melunasi hutangnya Pak Imin memberikan surat yang penting.
  2. Kehormatan
    Harga diri menurut KBBI V harga diri adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri.
    (1) Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial
    Konflik sosial yang ditimbulkan dari kehormatan yang dilatar belakangi oleh harga diri Untuk mendukung pernyataan di atas kutipannya sebagai berikut.
    “ ‘Jadi sudah kerja di mana nih sekarang? Pakai dasi gaya sekali?’ tanya Raisa. Aku menekur. ‘ Duh, dasi wawancara tadi belum sempat aku copot. Dasi lambang bisa menipu. Kalau terpajang di leher pengusaha, dia adalah simbol status yang patut. Kalau tersangkut dileher pencari kerja sepertiku, sepeti symbol kosong yang mencekik kenyataan.
    (Fuadi, 2013: 27)
    Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa, Randai yang bertanya kepada Alif di mana Alif sekarang bekerja. Karena, Randai melihat Alif menggunakan baju yang rapi dan memakai dasi membuat pertanyaan itu terbesit dalam benak Randai. Alif lupa belum melepaskan dasi di lehernya setelah wawancara tadi.
    (2) Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial
    Dampak yang ditimbulkan dari konflik sosial yang dilatar belakangi oleh harga diri berdampak pada hinaan. Untuk mendukung pernyataan di atas berikut kutipannya:
    Aku tahu gaya dia selalu berusaha memancing kompetisi.”
    “ ‘Masa orang dengan kualitas wa’ang belum dapat pekerjaan juga?’ kata Randai bagai meluncur sebuah uppercrut keras. Mungkin ini cara untuk membakar semangatku. Tapi kali ini aku merasa tersindir dan harga diriku tergores.”
    (Fuadi, 2013: 27)
    Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa. Randai mulai membuka konflik yang dapat merendahkan harga diri Alif.
    Berikut penyelesaian dari dampak konflik sosial yang ditimbulkan:
    Penyelesaian konflik yang dilatar belakangi oleh harga diri dapat diselesaikan dengan cara menghindar. Untuk mendukung pernyataan ini berikut data yang terdapat pada novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi.
    “ ‘Ingatlah baik-baik, wa’ang kini sudah ketinggalan beberapa langkah dari aden. Yakin bisa mengejar?’ seringai Randai berkelebat lagi. Gaya kurang ajarnya sejak kecil dulu memang tidak berganti. Dan selalu berhasil memancingku untuk membalasnya.” “ ‘jangankan mengejar, bahkan aku akan melampaui.’”“ ‘ Ooo, kalau berani, jangan Cuma soal kerja, tapi juga soal kuliah S-2. Gimana?’” “ ‘ Oke, deal! Belajar dan bekerja di Eropa atau Amerika.’”“ ‘ Siapa takut. Deal’”
    (Fuadi, 2013: 28)
    Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa, Raisa berusaha untuk memperbaiki keadaan. Randai tidak yakin dengan kemampuan Alif. Gaya bicara Randai yang sombong berhasil membuat Alif terpancing dan membalas perkataannya. Alif mengatakah bahwa dia akan mengejar, bahkan akan melewati Randai.
  3. Kekuasaan menurut Alison dan Wallace (dalam Wiraman 2012: 61) “power” (kekuasaan) bukanlah sekadar barang langkah dan terbagi secara tidak merata, sehingga merupakan sumber konflik.
    a. Kewibawaan menurut KBBI V yakni, kekuasaan yang diakui dan ditakuti.
    (1) Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial
    Konflik sosial yang disebabkan oleh kekuasaan yang dilatar belakangi oleh kewibawaan. Untuk mendukung pernyataan di atas data yang berupa kutipannya sebagai berikut.
    “Sejak hari ini semakin banyak mahasiswa di seluruh Indonesia turun ke jalan untuk menuntut Suharto lengser dari kursi presiden. Mereka dengan berani berhadapan dengan aparat keamanan yang kerap menggunakan gas air mata.” pertentangan, sampai peluru karet untuk membubarkan masa.
    (Fuadi, 2013:19)
    Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa telah terjadi kerusuhan yang cukup besar di Indonesia. Kerusuhan itu diciptakan oleh mahasiswa-mahasiswa. Hal tersebut terjadi karena para mahasiswa dari kampus yang ada di penjuru tanah air menuntut agar Pak Harto lengser dari jabatannya, seiring dengan harga BBM yang melonjak naik.
    “Reporter TV melaporkan bahwa empat mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, tewas diterjang peluru aparat keamanan ketika terjadi aksi keprihatinan ribuan mahasiswa di dalam kampus mereka. Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan. Aku ikut merinding melihat liputan ini karena baru minggu lalu aku ikut demonstrasi bersama mahasiswa berbagai perguruan di Bandung.”
    (Fuadi, 2013: 20)
    Berdasarkan kutipan di atas dijelaskan, Alif melihat berita di televisi bahwa banyak mahasiswa yang meninggal, akibat peluruh dari aparat keamanan. Alif merasa takut dan prihatin atas peristiwa tersebut, padahal minggu lalu dia mengikuti demonstrasi bersama mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung.
    (2) Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial
    Dampak yang ditimbulkan dari konflik sosial yang dilatar belakangi oleh kewibawaan berdampak pada penindasan. Untuk mendukung pernyataan di atas berikut kutipannya.
    “Bagai sumbuh dicetus api, empat korban jiwa itu semakin membakar semangat mahaiswa. Sejak saat itu demonstrasi besar-besaran tidak terbendung lagi menutut reformasi dan Pak Harto turun. Tidak hanya mahasiswa bergerak ada juga penjara yang membongkar toko-toko dan membakar bangunan serta kendaraan di Jakarata dan kota-kota besar lain. Siaran televisi penuh dengan gambar yang berulang, yaitu orang-orang berlari-larian menuju toko yang dirusak, asap, api, dan suara kaca pecah.”
    (Fuadi, 2013: 21)
    Berdasarkan kutipan di atas, dampak yang didapat adalah empat mahasiswa menjadi korban, sehingga membakar semangat mahasiswa lainnya. Setelah peristiwa itu terjadi, demonstrasi besar-besaran tidak bisa dihindari. Semua orang menuntut agar Pak Harto lengser dari jabatannya. Terjadi kakacauan di mana-mana. Banyak orang yang membongkar penjara dan membakar toko.
    Berikut penyelesaian dari dampak konflik sosial yang ditimbulkan
    Penyelesaian konflik sosial yang dilatar belakangi oleh kewibawaan dapat diselesaikan dengan cara mengakhiri konflik dengan kompromi. Untuk mendukung pernyataan di atas berikut kutipannya.
    “Rumor yang beredar, Pak Harto mungkin akan mundur. Semua TV melakukan siaran langsung dari Credential Room di Istana Merdeka, Jakarta. Dengan wajah redup Pak Harto berpidato. “ Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Preisden RI, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, Kamis, 21 Mei 1998….”
    (Fuadi, 2013: 22)
    Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah terjadi kerisuhan di mana-mana. Menurut berita yang didengar Pak Harto akan lengser dari jabatannya. Semua televisi menyiarkan secara langsung pidato Pak Harto di Credential Room di Istana Merdeka. Pak Harto menyatakan berhenti dari jabatan sebagai Presiden RI, terhitung sejak dibacakan pernyataannya pada hari Kamis, 21 Mei 1998.
    b. Wewenang menurut KBBI adalah kekuasaan
    untuk bertindak membuat keputusan, memerintah dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
    (1) Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial
    Konflik sosial yang disebabkan oleh kekuasaan yang dilatar belakangi oleh wewenang merupakan salah satu faktor terjadinya konflik sosial. Untuk mendukung pernyataan di atas data yang berupa kutipannya sebagai berikut.
    “Sejak Pak Harto turun, negara ini masih saja terus dalam kondisi emergensi. “ ‘Wawancara ini penting untuk informasi ke masyarakat.’‘Rapat ini lebih penting buat rakyat. Silahkan anda pulang.’ ‘Pak saya ini wartawan dan punya hak untuk bertanya saya akan tunggu Pak.’‘Ini bukan ruang publik. Anda tidak bisa asal tunggu di sini.’
    (Fuadi, 2013:115)
    Sejak Pak Harto lengser dari jabatannya kondisi negara menjadi sangat memprihatinkan. Alif tetap bersikukuh untuk bisa mewawancarai Jendra Broto namun, ajudannya tidak menijinkan. Akhirnya Alif pun tersulut emosi karena ajudan Jendral Broto meminta Alif untuk pulang.
    (2) Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial
    Dampak yang ditimbulkan dari konflik sosial yang dilatar belakangi oleh wewenang berdampak pada penindasan. Untuk mendukung pernyataan di atas berikut kutipannya.
    “ Jendral, kami punya barang bukti, dan foto yang dapat menjatuhkan kredibilitas reputasi Anda? Kalau Anda berkeberatan, majalah kami akan tetap terbit dengan mencantumkan Anda tidak mau berkomentar. Bahan yang kami pegang ini otentik dan dari sumber terpercaya.”
    ‘Bahan apa?’
    ‘Pelanggaran hak asasi di Indonesia bagian timur. Anda dituntut di Mahkamah Internasional.’
    (Fuadi, 2013: 117)
    Berdasarkan kutipan di atas, dampak yang didapat Alif adalah Jendral tidak mempunyai waktu dan tidak memperdulikan Alif mengatakan, jika dia mempunyai barang bukti berupa foto yang dapat menjatuhkan harga diri Jendral Broto, dan majalah Derap akan mengeluarkan berita bahwa, Jendral tidak bersedia untuk memberikan komentar atau pernyataan. Alif menjawab pelanggaran hak asasi manusia dibagian timur.
    Berikut penyelesaian dari dampak konflik sosial yang ditimbulkan
    Penyelesaian konflik sosial yang dilatar belakangi oleh kewibawaan dapat diselesaikan dengan cara mengakhiri konflik dengan kompromi berikut kutipannya.
    “ ‘Beberapa kali dia terlihat geram dan kesal dengan pertanyanku. Suara turun-naik menggelegar, mengalahkan suara radio. Melalui spion, sopirnya berkali-kali mengintip dengan mata khawatir. Tapi sudah kepalang tanggung aku bacakan semua daftar pertanyaanku sampai sampai habis.
    (Fuadi, 2013: 119)
    Berdasarkan kutipan di atas dijelaskan bahwa, Alif berhasil mewawancarai Jendral Broto. Meskipun, beberapa kali Jendral merasa tersinggung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Alif. Setelah wawancara Alif pun diminta turun oleh Jendral Broto.
  4. Ideologi
    Menurut Lewis A. Coser (dalam Wiraman 2012: 86) Ideologi merupakan alat yang digunakan oleh berbagai kelompok yang berbeda untuk meraih tujuan-tujuan dan kepentingan.
    a. Norma menurut KBBI adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian tingkah laku yang sesuai.
    (1) Faktor penyebab yang menimbulkan konflik sosial:
    Konflik sosial yang disebabkan oleh norma menjadi salah satu faktor terjadinya konflik sosial berikut kutipannya.
    “Walaupun gaji pas-pasan tapi wartawan punya “kuasa” untuk mewawancarai siapa saja, mulai orang super kaya, pejabat tinggi, pengusaha, sampai selebriti. Ketika kuasa besar tapi gaji kecil, muncullah rayuan untuk menyalahgunakan peran wartawan untuk uang dan kekuasaan.”
    (Fuadi, 2013: 79)
    Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa, wartawan mempunyai hak dan kuasa untu mewawancarai pejabat tinggi, pengusaha, selebriti, dan orang super kaya. Meskipun gaji yang diperoleh kecil namun, banyak godaan dan rayuan untuk menyalahgunakan peran wartawan untuk mengejar uang dan kekuasaan.
    (2) Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan konflik sosial
    Dampak yang ditimbulkan dari konflik sosial yang dilatar belakangi oleh norma adalah diskriminasi berikut kutipannya:
    “Mendengar ribut-ribut, Mas Aji menjengukkan kepalanya dari jendela lantai atas. Dan ia berteriak, “ Pasus, dari mana kau dapat kulkas itu?”
    “Sedetik kemudian, kami mendengar suara mengguntur, bagai hukuman dari langit “ ITU SOGOKAN! tidak hanya amplop dan duit. Semua yang kalian dapat tanpa membayar dari narasumber adalah sogokan. Sana, kembalikan sekarang juga. Jangan sampai kalian yang aku kembalikan ke rumah kalian, tidak bekerja lagi di sini!”
    (Fuadi, 2013: 80)
    Berdasarkan kutipan di atas dampak yang didapat adalah Mas Aji melihat dari Jendela karena, mendengar rebut di luar. Dengan suara keras Mas Aji bertanya kepada Pasus. Beberapa detik kemudian, Mas Aji mengatakan bahwa itu termasuk sogokan. Sehingga Mas Aji mengancam, jika kulkas tersebut tidak dikembalikan maka semua yang ada di bawah akan dipecat.
    Berikut penyelesaian dari dampak konflik sosial yang ditimbulkan:
    Penyelesaian konflik sosial yang dilatar belakangi oleh norma dapat diselesaikan dengan kompromi.. Untuk mendukung penjelasan di atas dapat didukung dengan data sebagai berikut.
    Dia menghadap Mas Aji di ujung ruangan dan protes. “Mas, kasih tahu akulah, kalau yang haram itu bukan Cuma amplop. Kalau tahu begitu aku tidak akan susah bawa ke sini.” Kesalnya sedang memuncak sehingga dia pun tidak segan melawan bos kami dengan suara yang keras dan jelas terdengar.”
    (Fuadi, 2013: 81)
    Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, dampak yang harus hadapi oleh Pasus adalah mengembalikan kulkas yang sudah ada di depan pintu kantor. Alif bergegas menuju ruangan Mas Aji untuk protes.

DAFTAR PUSTAKA
Fuadi, Ahmad. 2013. Novel Rantau 1 Muara. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik. Yogyakarta: PT. LKIS Yogyakarta
Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakaraya.
Pruit dan Rubin.2011. Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiadi dan Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Wirawan, Ida Bagus. 2012. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.

Sort:  

Hai, hello @arisanjaya94.. Selamat datang di Steemit! Senang melihat anda gabung di sini.. sudah upvote.. (Secercah kontribusi kami sebagai witness untuk komunitas Steemit Indonesia.)

mohon bimbingannya bang...
klo boleh minta emailnya buat tanya2 atau ada grup?

Congratulations @arisanjaya94! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!