Tanamkan budaya menabung pada anak

Saat anak menginginkan sesuatu, orang tua mengabulkannya dan dengan segera membelinya. Hal itu membuat si anak kurang menghargai apa yang telah dibeli, karena dengan mudah dia mendapatkannya.

Akan tetapi sangat berbeda halnya dengan jerih payahnya sendiri dia mendapatkan barang yang diinginkannya, contohnya anak saya. Irsyah meminta tablet lalu sayapun membelinya sebagai hadiah ulang tahun, dia sangat senang akan tetapi dia kurang menghargainya dan tidak menjaganya dikarenakan terlalu mudah dia mendapatkannya. Lalu tablet itupun terinjak oleh kakinya dan bisa dipastikan tablet itu rusak dan tak bisa digunakan lagi.

Pada saat ini liburan sekolah masih berlanjut dan anak anakpun sibuk dengan gadgetnya dan sibuk bermain games. Nah irsyah tidak punya gadget lagi maka diapun menyuruh membeli tablet lagi, sudah pasti saya tidak akan mau membelikannya lagi. Lalu diapun mulai menabung semua uang jajannya, termasuk salam tempel, thr hari rayanya tidak dia belanjakan dan tidak digunakan buat jajan, duapun mulai menabung sampai akhirnya tabungannya penuh, wah luar biasa semangatnya.

Setelah tabungannya penuh diapun kembali minta dibelikan tablet sambil menunjuk tabungannya dan minta dibongkar buat dibelikan tablet, alhasil kemarin sore keinginannya terwujud dan dia mulai menghargai barang yang dia beli dengan usahanya sendiri.

Dari cerita dan pengalaman diatas maka budaya menanbung untuk mendapatkan sesuatu perlu ditanamkan selain melatih kesabaran juga bisa melatih menghargai sesuatu yaitu uang receh.