Khutbah Jum'at Bermanfaat : Kisah siiri yang celaka.

Assalamualaikum sahabat steemian sekalian,
Puji syukur kehadirat allah, selawat dan salam kepada Rasulullah saw.
Kali ini saya akan berbagi sedikit petuah yang akan menjadi pedoman hidup bagi kita semua.

Selepas dari shalat jum'at tadi siang, ada beberapa hikmah yang dapat di ambil dari penyampaian khotib tadi.
Yaitu berbuat baiklah kepada orang lain niscaya kita akan mendapat balasan kebaikan pula, jangan sesekali kita melakukan kejahatan pada orang lai karena seaungguhnya kejahatan itu akan kembali pada diri kita sendiri.

Disampaikan sebuah cerita dalam khutbah tadi, ada seorang raja dengan seorang penasehatnya yang baik. Setiap hari sang penasehat selalu menasehati raja dengan kalimat "wahai raja, berbuat baiklah engkau kepada semua manusia niscaya kebaikan itu akan kembali padamu, jangan sekali-kali engkau melakukan kejahatan pada orang lain karena sesungguhnya kejahatan itu akan kembali kepadamu". Setiap hari sang penasehat terus menyampaikan pesan yang demikian kepada sang raja.

Hingga pada suatu hari bertemulah penasehat ini dengan seorang yang iri dan dengki kepadanya, karena juga si iri ini menginginkan jabatan sebagai penasehat seperti dia. Maka diundanglah si penasehat ini kerumahnya si iri dengki tersebut.

Namun pada saat sang penasehat ingin pulang karena waktu untuk menasehati sang raja telah tiba, maka berkatalah si iri tersebut. "Wahai penasehat sesungguhnya aku telah bernazar akan memberimu makan hari ini, sungguh jika engkau berkenan mari kita makan terlebih dahulu baru engkau kembali menasehati sang raja".Karena merasa tidak mau menolak ajakannya. Dan juga akan berhutangnya si iri dengan allah maka di penuhi lah permintaanya.

Sang penasehat pun menyetujui untuk ikut makan saat itu. Maka dihidanglah semangkok acar bawang dan segelas air putih. Makanan itulah yang di nazarkan si iri tersebut. Sang penasehat tidak mungkin menolak karena takut nazar si iri tersebut akan tidak sah. Lalu makanlah sang penasehat makanan itu 3 suap dan minumnya iya seteguk.

Setelah itu pamit sang penasihat untuk kembali menasehati raja. Kebingungan si penasehat pun mulai muncul karena bau mulutnya habis makan acar bawang takut tercium oleh sang raja.

Ketika bertemu dengan sang raja, si penasehat tetap menasehati sang raja dengan kalimat yang sama, "wahai raja, berbuat baiklah engkau kepada semua manusia niscaya kebaikan itu akan kembali padamu, jangan sekali-kali engkau melakukan kejahatan pada orang lain karena sesungguhnya kejahatan itu akan kembali kepadamu". Namun kali ini si penasehat ini menutup mulutnya dengan jubahnya karena bau mulutnya dan hidungnya tercium oleh sang raja.

Keesokannya datang si iri menemui sang raja, berhasut lah iya kepada sang raja dengan berkata bahwa " telah dihina engkau wahai sang raja oleh si penasihat mu, dia mengatakan kepadaku bahwa bau mulut engkau sehingga dia tidak sanggup menahannya". Murkalah raja pada saat itu.

Pada hari selanjutnya datanglah penasehat kembali menasehati sang raja. Masih dengan kalimat yang sama "wahai raja, berbuat baiklah engkau kepada semua manusia niscaya kebaikan itu akan kembali padamu, jangan sekali-kali engkau melakukan kejahatan pada orang lain karena sesungguhnya kejahatan itu akan kembali kepadamu". Namun sekembalinya dari sang raja, dikasihlah surat untuknya untuk diantarnya ke algojo. Tanpa tahu isi suratnya si penasehat langsung melaksanakan perintah rajanya.

Sesampai ditengah perjalanan bertemulah si penasehat dengan si iri dengki tersebut. Dilihatlah surat yang dibawanya, maka berkatalah si iri dengki ini " apa yang engkau bawa wahai penasehat ?, Surat dari raja, jawabnya, karena biasa isi surat yang dikirimkan oleh raja merupakan karcis pengambilan sembako, maka dimintalah oleh si iri dengki ini supaya dia saja yang mengantarkan surat tersebut. Beberapa kali di tolak karena tidak mau melanggar perintah amanah rajanya, namun dengan segala caranya si iri dengki mampu mengalangkannya.
Penasehat mengalah dan dibawakanlah oleh si iri surat tersebut kepada algojo.

Tanpa si iridengki tau kalau isi surat tersebut merupakan pesan sang raja yaitu "Penggal orang yang membawa surat ini", maka di kasihlah surat tersebut pada algojo. Setelah algojo membacanya maka dimasukkanlah si iridengki ini pada ruang pembunuhan. Berseterulah si iridengki ini bahwa bukan dia yang sebenarnya di utuskan mengantarkan surat tersebut. Namun alogojo tidak percaya karena telah tertulis disitu bahwa penggal surat yang membawa surat ini. Sehingga berakhirlah hidupnya siiri dengki hari itu.

Hari selanjutnya penasehat datang seperti biasanya
"wahai raja, berbuat baiklah engkau kepada semua manusia niscaya kebaikan itu akan kembali padamu, jangan sekali-kali engkau melakukan kejahatan pada orang lain karena sesungguhnya kejahatan itu akan kembali kepadamu". Tercenganglah sang raja, bukankah pensahet telah aku penggal kemarin ? Dalam hatinya.
Bertanyalah sang raja pada penasehat.
Apakah engkau telah mengantarkan surat kemarin ?
Sang penasehat menjawab suratnya sudah di antar oleh siiridengki. Raja pun sadar bahwa si irilah yang telah di penggal oleh algojo.
Kembali raja bertanya, Apakah engkau pernah berkata bahwa mulut ku berbau tidak enak kepada si iri dengki ?
Tidak pernah wahai rajaku, jawabnya.
Lalu mengapa engkau menutup mulut dan hidungmu kemarin ?
Maka diberi penjelasanlah oleh penasehat kepada snag raja, Justru saya menutup mulut karena takut bau mulut saya tercium padamu wahai raja. Karena aku telah diberi makan acar bawang oleh siiri dengki.
Lalu rajapun terdiam dan menggelengkan kepalanya, ternyata inilah bukti nasehat yang disampaikan selama ini kepadanya.
"Berbuat baiklah engkau kepada semua manusia niscaya kebaikan itu akan kembali padamu, jangan sekali-kali engkau melakukan kejahatan pada orang lain karena sesungguhnya kejahatan itu akan kembali kepadamu".

Sungguh menjadi pelajaran berharga untuk kita semua sahabat steemian sekalian. Semoga ini bermanfaat untuk saya dan juga untuk sahabat steemian sekalian.
Mohon maaf jika kurang dalam penulisan karena batu belajar.
Semoga bermanfaat.
Wassalam.