Di antara kekhususan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah diberikannya beliau “jawāmi’ul kalim” yaitu kalimat singkat namun sarat makna.
.
Bagi mereka yang benar-benar merenungi sabda beliau, akan mendapatkan banyak hikmah dari satu kalimat yang keluar dari lisannya.
.
Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
.
تَعَرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعرِفْكَ في الشّدةِ
.
“Ingatlah Allah di waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit” (HR. Ahmad 2666)
.
Ulasan singkat, melesat tepat menuju sasaran, menghujam kuat di hati orang yang mendengarnya.
.
Ungkapan di atas adalah bagian dari nasehat yang beliau sampaikan kepada tuan para ahli tafsir, sahabat mulia, Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma.
.
Pesan ini memiliki makna yang sangat luar biasa, bahwa, ketika kita mengingat Allah dalam keadaan lapang penuh nikmat, maka Allah akan mengingat kita di kala sempit butuh pertolongan.
.
Bayangkan! Berapa banyak kejadian manusia, yang sebenarnya jika dipikir dengan akal logika, dia tidak akan selamat dari dahsyatnya marabahaya, namun, “tiba-tiba” ada saja pintu keluar baginya. Tahu kenapa?
.
Itulah karena rahmat Allah Ta’ala. Kasih sayang itu datang disebabkan saat dalam keadaan lapang orang tersebut tidak lepas lisannya dari mengingat Rabb-nya, bibirnya basah berdzikir mengingat Ar-Rahmān, sehingga Allah pun mengingatnya, dan jika sudah demikian maka akan terhampar baginya jalan keluar alias makhraja.
.
Firman-Nya: “Waman Yattaqillāha yaj’al lahu makhrajā”
.
(Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar” (QS. Ath-Thalāq: 2)
.
Ingat kisah tiga pemuda yang terjebak dalam sebuah gua kan? Ya, mereka bisa selamat dari kesempitan karena ketika lapang mereka mengingat Allah Ta’ala.
.
Tidaklah Nabi Yunus alaihissalam selamat dari perut ikan melainkan karena sebelumnya beliau merupakan orang yang selalu bertasbih mengingat Allah Ta’ala, oleh karenanya Allah berifrman:
.
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
.
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kiamat. (QS. Ash-Shāffāt [37]: 143-144)
.
Berbeda dengan Fir’aun, manusia yang lupa akan Allah, durhaka, bahkan mengaku sebagai tuhan yang maha tinggi. Ketika ia dalam keadaan sekarat, tidak ada yang dapat menolongnya; karena jika dibuka lembaran amalnya, tidak ada satu pun amalan baik yang bisa diandalkan untuk supaya Allah mengabulkan doanya.
.
Bahkan, dengan cepat Jibril datang memasukkan tanah ke mulut Fir’aun, khawatir rahmat Allah akan menghampirinya.
.
Kesudahan yang berbeda dari dua orang yang sama-sama tenggelam (gharīqāni), yaitu Yunus dan Fir’aun. Yang pertama selamat karena ia ingat Allah ketika lapang. Adapun yang kedua mati terlaknat karena ia lupa Allah ketika dalam keadaan senang.
.
Ingatlah Allah dalam keadaan lapang niscaya Dia akan mengingatmu dalam keadaan sempit.
Barakallahu fiikum
.
Fitra Hudaiya NA حفظه الله تعالى
(Cairo, 1 Sya’ban 1439)
Postingan yang sangat bermanfaat. Keep posting gan hansa93. Sorry terlambat responnya
Okey. Tq ya🙏
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by hansa93 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.